Berita Bali

Tekan Angka DBD di Bali, Program Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD Diluncurkan

Kasus DBD di Provinsi Bali meningkat tajam. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, memaparkan kasus DBD capai angka 4.226 orang dari bulan Januari s

Istimewa
PELUNCURAN - Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta ikut luncurkan program ‘Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD’ di Provinsi Bali. 

Tekan Angka DBD di Bali, Program Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD Diluncurkan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kasus DBD di Provinsi Bali meningkat tajam. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali, memaparkan kasus DBD capai angka 4.226 orang dari bulan Januari sampai 19 Maret 2025.

Paling banyak di Buleleng totalnya 900 kasus, Kabupaten Badung 800 kasus, Kabupaten Gianyar 600 kasus dan Kota Denpasar 600 kasus. 

Berkaca dari tingginya kasus DBD di Bali, Enesis Group luncurkan program ‘Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD’ di Provinsi Bali.

Baca juga: DBD Melonjak di Karangasem, Hampir 200 Kasus Baru Hingga Selasa 25 Februari 2025 

Upaya pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopicus ini dilakukan antara lain dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

Peluncuran program ini dibuka oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta dan Sekretaris 1 TP PKK Provinsi Bali, Seniasih Giri Prasta pada Kamis, 20 Maret 2025 di Pendopo Grand Inna bersama dengan CHRO Enesis Group, Bambang Cahyono di dampingi oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa serta Ayu Kristi Arya Wibawa Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kota Denpasar dan Kota Gianyar serta Para Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung. 

Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Dinkes Buleleng Intensifkan Sejumlah Langkah Pencegahan Ledakan Kasus

Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta pada acara tersebut mengatakan menyambut baik program tersebut untuk mengurangi kasus DBD di Bali

“Kami menyambut baik program ini. Kami Provinsi Bali, Badung, Denpasar dan Gianyar bertalian gerakan kader-kader Jumantik kita. Selanjutnya bagaimana mengedepankan 3M ini harus dipelajari dengan baik untuk antisipasi DBD ini,” katanya. 

Lebih lanjutnya, Giri Prasta mengatakan program 1 KK 1 Jumantik sudah berjalan di Bali.

Ia juga mengatakan kasus DBD dibandingkan Tahun 2024 dengan Tahun 2023 lebih banyak namun jumlah korban meninggal lebih kecil di Tahun 2024.

Baca juga: Gianyar Jadi Kabupaten dengan DBD Tertinggi Tahun 2024, Ini Kata Dinkes

 

“Selain satu KK satu jumantik upaya lain untuk cegah DBD yakni bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, antisipasi genangan sampah di got. Saya kira banyak hal kita  sampaikan ini bagian edukasi,” imbuhnya. 

Sementara itu, RM Ardiantara, Head of Public Relations Enesis Group menjelaskan bahwa Enesis Group melalui brand Soffell meyakini bahwa kunci dalam menurunkan kasus DBD adalah dengan mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan. 

“Oleh karena itu, kami terus berupaya secara berkelanjutan untuk memberikan edukasi tentang PSN 3M Plus. Menutup, Menguras, Mendaur ulang serta menggunakan lotion anti nyamuk."

"Kami berharap bahwa edukasi ini bukan hanya sekadar upaya sementara, tetapi merupakan investasi jangka panjang sehingga kesadaran akan pencegahan DBD akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan dapat mengurangi jumlah kasus DBD secara signifikan,” kata Ardiantara. (*)

 

Berita lainnya di DBD di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved