Demam Berdarah di Bali
7 Orang Meninggal Akibat DBD, Dinkes Bali Sarankan Vaksin Berbayar
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali semakin memprihatinkan. Dinas Kesehatan Provinsi Bali memaparkan sejak Januari hingga 19 Maret 2025 kasus
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Sementara itu Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta pada peluncuran program ‘Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD’ yang digelar Enesis Group mengatakan, menyambut positif upaya mengurangi kasus DBD di Bali.
“Kami menyambut baik program ini. Kami Provinsi Bali, Badung, Denpasar dan Gianyar bertalian gerakan kader-kader Jumantik kita. Selanjutnya bagaimana mengedepankan 3M ini harus dipelajari dengan baik untuk antisipasi DBD ini,” katanya.
Lebih lanjutnya, Giri Prasta mengatakan program 1 KK 1 Jumantik sudah berjalan di Bali. Ia juga mengatakan kasus DBD dibandingkan
Tahun 2024 dengan Tahun 2023 lebih banyak namun jumlah korban meninggal lebih kecil di Tahun 2024.
“Selain satu KK satu jumantik upaya lain untuk cegah DBD yakni bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, antisipasi genangan sampah di got."
"Saya kira banyak hal kita sampaikan ini bagian edukasi,” imbuhnya. (*)
Berita lainnya di Demam Berdarah di Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.