Berita Klungkung
WASPADA DBD di Klungkung, Dinkes Catat Angka Demam Berdarah Tembus 855 Kasus hingga Juli 2024
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klungkung, tercatat sebanyak 855 kasus DBD sejak Januari hingga Juli 2024 ini
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klungkung, mencatat hingga pertengahan Juli 2024 terdapat 855 kasus Demam berdarah dengue (DBD). Jumlah ini meningkat signifikan jika dibandingkan dua tahun terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klungkung, tercatat sebanyak 855 kasus DBD sejak Januari hingga Juli 2024 ini.
Dari jumlah tersebut terinci Januari sebanyak 52 kasus, Februari 98 kasus, Maret 101 kasus, April 162 kasus. Kemudian Mei sebanyak 281 kasus, Juni sebanyak 102 kasus, dan untuk Juli per 18 Juli yaitu sebanyak 89 kasus.
Jumalh itu melampau kasus demam berdaeah sepanjang tahun 2022 yang mencapai 617 kasus, dan tahun 2023 sebanyak 699 kasus.
Baca juga: Rumah Lansia Asal Desa Sidetapa Terbakar! Diduga Lupa Matikan Kompor, Kerugian Ditaksir Rp10 Juta
Baca juga: Anjing Serang Warga Batuagung Positif Rabies, Dinas Catat Angka Posisif di Jembrana Capai 25 Kasus!
Kepala Dinkes Klungkung, I Gusti Ayu Ratna Dwijawati mengatakan, pihaknya memperkirkan lonjakan kasus demam berdarah di Klungkujg dikarenakan siklus 5 tahunan. Melihat trend lonjakan kasus demam berdaeah setiap bulannya di tahun 2024, Dinkes Klungkung mulai bergerak di bulan Maret.
“Sehingga muncul edaran untuk abatisasi masal. Cuma memang tren kasusnya naik terus,” ujarnya, Minggu (21/7).
Bahkan pada Februari dan Mei, tercatat ada pasien demam berdarah yang meninggal, masing-masing satu orang jiwa. “Di Juni sudah mulai menurun. Kembali kami mohonkan partisipasi masyarakat untuk memberdayakan masyarakat PSN (pembratasan sarang nyamuk),” ungkapnya.
Tingginya kasus demam berdarah ini, membuat kegiatan fogging yang dilakukan puskesmas juga kian digencarkan. Bila kegiatan fogging tahun lalu sebanyak delapan kali, sehingga tahun 2024 dianggarkan untuk sembilan kali kegiatan fogging.
“Beberapa puskesmas memang sampai habis anggaran (fogging) karena lonjakan kasus yang cukup tinggi. Tetapi kami belum ada laporan sampai tidak dilakukan fogging,” jelas Ratna Dwijayanti.
Dinkes menyediakan layanan rapid tes demam berdarah di masing-masing puskesmas. Layanan ini dilakukan untuk deteksi dini bila terjadi penurunan trombosit pada pasien dengan gejala demam.
layanan ini sudah tersedia di semua puskesmas di Kabupaten Klungkung dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang bergejala.
“Ini merupakan salah satu upaya kita mendeteksi dini demam berdarah. Layanan rapid diagnostic test (RDT) DBD disediakan oleh pemerintah pusat dan langsung disediakan di puskesmas untuk deteksi dini demam berdarah,” ujar Ratna Dwijawati.
Sementara warga diimbau untuk tetap menjaga lingkungannya masing-masing, terutama untuk melaksanakan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air. Juga mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah pada manusia. (mit)
Pencemaran Air di Sekitar TOSS Centre Kusamba Disorot Anggota Dewan Klungkung |
![]() |
---|
Peringatan Potensi Banjir Rob di Klungkung, BPBD Awasi Destinasi Wisata di Nusa Penida |
![]() |
---|
Membludak, Wisatawan Beralih Menyeberang dari Pelabuhan Kusamba Klungkung |
![]() |
---|
TURIS Beralih Menyeberang dari Kusamba, Penumpang di Pelabuhan Klungkung Membludak |
![]() |
---|
Nengah Mider Akhirnya Bisa Beli Gas 3 Kg, Setelah 3 Hari Langka di Pasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.