Tajen di Lampung

UPDATE Kasus 3 Polisi Tertembak saat Tajen di Lampung: Dugaan 'Bagi Duit' Hingga Isu Setoran Kurang

Dugaan keterlibatan oknum aparat semakin kuat setelah muncul informasi mengenai adanya setoran uang dalam praktik perjudian tersebut.

|
Kolase Foto
KOLASE FOTO - Foto 3 korban dalam insiden baku tembak di arena Judi Sabung Ayam / Tajen di Lampung, ketiganya adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto dari Polsek Negara Batin, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta dari Satreskrim Polres Way Kanan. UPDATE Kasus 3 Polisi Tertembak saat Tajen di Lampung: Dugaan 'Bagi Duit' Hingga Isu Setoran Kurang 

Eko menegaskan, bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan oleh Denpom.

Kedua saksi tersebut adalah Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada," katanya.

Pengakuan ini pun akan didalami oleh tim penyidik gabungan untuk mengungkap siapa saja oknum yang terlibat dalam judi sabung ayam di Lampung.

"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya," ucap Eko.

"Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah," tuturnya.

Dugaan Kontrak Setoran Antara TNI dan Polsek

Kolonel Yogi menyebutkan, hubungan Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik dan sama-sama mengetahui ada judi sabung ayam di wilayah mereka.

Menurut Yogi, setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto. 

”Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman. Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya,” kata Yogi, seperti dikutip dari Kompas.

Soal mengapa bisa terjadi konflik yang menewaskan polisi, Kapendam Sriwijaya Kolonel Eko Syah Putra Siregar mengungkapkan, beberapa waktu belakangan, sebelum insiden penembakan, hubungan Pimpinan Polsek dan Pejabat Pos Ramil memburuk.

Sebuah video yang beredar di media sosial menguatkan dugaan bahwa Polsek Negara Batin menerima setoran harian sebesar Rp 2,5 juta dari pengelola sabung ayam.

Di waktu yang berdekatan dengan keterangan Kodam II/Sriwijaya, beredar video Tiktok dari akun @satr1a6_ yang diunggah pada Rabu 19 Maret 2025.

Dalam video yang juga beredar di X (Twitter) menyebutkan, insiden tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Senin 17 Maret 2025 petang, dipicu oleh masalah setoran.

Namun, belakangan Polsek diduga meminta kenaikan setoran menjadi Rp 20 juta per hari, yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak pengelola.

"Diduga, karena setoran ini tidak terpenuhi, Kapolsek mengancam akan menggerebek arena sabung ayam dengan pasukannya," ujar Eko.

Pemicu Konflik yang Berujung Penembakan

Halaman
123
Berita Terkait
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved