Cuaca Ekstrem di Bali

4 Orang Belum Kembali, Kecelakaan Laut hingga Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem di Jembrana Bali

BPBD Jembrana mencatat ada belasan peristiwa bencana alam pohon tumbang dampak cuaca ekstrem, Sabtu 22 Maret 2025 kemarin.

istimewa
PENCARIAN - Pencarian dalam empat kejadian kecelakaan laut yang dialami warga Jembrana Bali saat melaut, Sabtu 22 Maret 2025 kemarin. Dampak cuaca buruk angin kencang disertai gelombang tinggi mengakibatkan empat orang disebutkan belum kembali. 

TRIBUN-BALI.COM - BPBD Jembrana mencatat ada belasan peristiwa bencana alam pohon tumbang dampak cuaca ekstrem, Sabtu 22 Maret 2025 kemarin.

Selain pohon tumbang, juga terdapat sejumlah peristiwa kecelakaan laut yang dialami pelaut.

Dari empat peristiwa laka laut tersebut, tiga orang nelayan dan satu orang pemancing belum diketahui keberadaannya.

Menurut data yang berhasil diperoleh, sedikitnya ada 11 peristiwa pohon tumbang yang terjadi di berbagai wilayah Jembrana.

Kemudian ada dua pohon tumbang menimpa rumah, dua dahan pohon patah di pinggir jalan, serta sejumlah peristiwa laka laut. 

Untuk laka laut sendiri terjadi di perairan selatan Jembrana, Bali.

 

Beberapa orang diantaranya berhasil dievakuasi dan beberapa orang diantaranya belum diketahui keberadaannya.

Baca juga: Ramalan Baik Buruknya Hari Besok 24 Maret 2025 sesuai Kalender Bali: Senin Kliwon wuku Wariga

"Dampak cuaca buruk kemarin ada belasan pohon tumbang dan peristiwa lainnya. Sebagian diantaranya terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk," kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Minggu 23 Maret 2025. 

Dia menyebutkan, secara umum seluruh laporan yang masuk ke BPBD telah ditindaklanjuti ke lokasi bersama warga, Polri serta TNI masing-masing wilayah.

Evakuasi pohon tumbang yang ada di jalur nasional memang sempat menyebabkan gangguan arus lalulintas. 

"Kami imbau di tengah cuaca ekstrem ini agar masyarakat tetap waspada dan hati-hati. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi," imbaunya.

Sementara itu, Kasat Polairud Polres Jembrana, AKP I Putu Suparta menyebutkan, sedikitnya ada empat kejadian kecelakaan laut yang dialami warga Jembrana saat melaut, Sabtu 22 Maret 2025 kemarin.

Dampak cuaca buruk angin kencang disertai gelombang tinggi mengakibatkan empat orang disebutkan belum kembali.

Satu orang terseret arus dan tiga orang nelayan dilaporkan belum kembali. 

"Ada empat kejadian. Beberapa orang berhasil dievakuasi dan selamat. Empat orang lainnya masih dalam pencarian," jelasnya. 

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati dengan situasi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. 

"Kami imbau terutama nelayan agar tidak melaut ketika terjadi cuaca ekstrem karena bisa berpotensi mengalami laka laut," imbaunya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved