Arus Mudik

ARUS Mudik 2025, Hampir 25 Ribu Unit Kendaraan Keluar Bali, Pemudik Antre di Pelabuhan Gilimanuk

Jika biasanya mulai padat sejak H-3, kali ini justru lebih awal. Hal ini juga menandakan masyarakat mematuhi imbauan dari pemerintah soal mudik lebih

Tribun Bali/I Made Prasetia
Suasana antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk pada momen arus mudik Lebaran 2025, Minggu 23 Maret 2025 malam. Sebanyak 130 ribu lebih orang tinggalkan Bali dalam waktu tiga hari.133 Ribu Orang Tinggalkan Bali Selama 3 Hari, Sehari 15 Ribu Kendaraan Gunakan Pelabuhan Gilimanuk 

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran untuk berangkat sebelum tanggal 28 Maret 2025. Hal ini karena pada tanggal tersebut akan dilaksanakan Pengarakan ogoh-ogoh yang dipastikan akan menyebabkan kemacetan di seluruh ruas jalan,” ujar AKBP I Nengah Sadiartha, Minggu (23/3).

Pengarakan ogoh-ogoh merupakan tradisi budaya Bali yang dilaksanakan sehari sebelum hari raya Nyepi. Kegiatan tersebut melibatkan ribuan warga yang membawa ogoh-ogoh mengelilingi jalan-jalan di seluruh wilayah Bali, termasuk Karangasem. Lalu pada Sabtu (29/3), saat Hari Raya Nyepi seluruh pelayanan transportasi baik darat, laut, dan udara di Bali akan dituutup selama 24 jam. 

AKBP Sadiartha menambahkan situasi di Pelabuhan Padangbai sebagai salah satu pintu keluar dari Bali menuju Lombok dan wilayah Indonesia Timur, diperkirakan akan mengalami peningkatan kepadatan menjelang hari raya Idul Fitri.

“Pelabuhan Padangbai diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang dan kendaraan. Jika bertepatan dengan kegiatan pengarakan ogoh-ogoh, kemacetan tidak dapat dihindari,” tambahnya. 

AKBP Sadiartha mengatakan untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak ASDP dan Dinas Perhubungan untuk memaksimalkan pelayanan penyeberangan di Pelabuhan Padangbai sebelum tanggal 28 Maret 2025.

“Kami juga akan menambah personel untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas di jalur-jalur utama menuju Pelabuhan Padangbai. Selain itu, kami telah menyiapkan pos-pos pengamanan di beberapa titik strategis untuk membantu kelancaran arus mudik,” jelasnya.

AKBP Sadiartha berharap masyarakat dapat memahami dan mengikuti imbauan tersebut demi kelancaran dan kenyamanan perjalanan mudik. “Kami berharap semua pemudik dapat tiba di tujuan dengan selamat dan tepat waktu untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga,” kata dia. (mpa/mit) 

Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta dan jajaran saat memantau kesiapan Pelabuhan Padangbai, Sabtu (22/3/2025). Hindari Kemacetan, Kapolres Karangasem Imbau Pemudik Berangkat Sebelum 28 Maret 2025
Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta dan jajaran saat memantau kesiapan Pelabuhan Padangbai, Sabtu (22/3/2025). Hindari Kemacetan, Kapolres Karangasem Imbau Pemudik Berangkat Sebelum 28 Maret 2025 (istimewa)

Puluhan Bus Belum Lulus Ram Check

Sementara itu, seluruh armada bus yang masuk ke Terminal Tipe A Mengwi, Kabupaten Badung dilakukan pengecekan secara menyeluruh atau dikenal dengan sebutan Ram Check. Pelaksanaan ram check sudah dilakukan sejak awal bulan Maret 2025 lalu hingga saat ini.

Dari hasil pengecekan yang dilakukan ternyata ada puluhan bus yang masuk di Terminal Mengwi yang belum lulus Ram Check. Kendati demikian puluhan bus itu pun diberi peringatan untuk melengkapi kekurangan. Hal itu pun dilakukan karena saat ini sudah merupakan momen mudik lebaran Idul Fitri 1446 H.

Sehingga masyarakat yang melaksanakan mudik menggunakan transportasi darat aman sampai tempat yang dituju. Pengawas Terminal Tipe A Mengwi, Ardani Nirwesthi yang dikonfirmasi Minggu (23/3) tidak menampik hal tersebut. 

Pihaknya mengaku dalam sehari ada 10 sampai 15 bus dalam sehari yang dilakukan ram check. “Iya kita lakukan Ram Check dari awal Maret sampai 24 Maret 2025. Hal itu dilakukan untuk mengecek studi kelayakan bus untuk beroprasi,” ujarnya.

Pihaknya mengaku ada beberapa bagian bus yang dilakukan pengecekan yakni mulai dari fasilitas bus, ban, riting, lampu, klakson, KIR, surat-surat dan yang lainnya. Dalam sehari, pihak Terminal Mengwi melakukan Ram Check sebanyak 10 sampai 15 bus. “Bergantung permintaan juga. Bahkan ada bus pariwisata yang sengaja untuk dilakukan ram check di Terminal Mengwi. Bisa 10 sampai 15 bus per hari,” bebernya.

Disinggung apakah ada bus yang tak layak digunakan untuk angkutan lebaran? Pihaknya mengaku pihak terminal tidak langsung memutuskan tidak layak. Mengingat jika ada yang kurang akan diberikan surat peringatan. “Kami berikan surat peringatan dulu. Sehingga apa yang kurang bisa segera diperbaiki,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ardani Nirwesthi saat ini kurang lebih ada 60 bus yang diberikan peringatan pasca dilaksanakan ram check. Hanya saja meski diberi peringatakan, semua bus itu tidak bisa dikatakan tidak layak. 

“Tidak bisa kita katakan tidak layak. Kita beri peringatakan mungkin karena kaca pecah dan yang lainnya. Misalkan nanti diperbaiki kan jadi layak bus tersebut. Termasuk juga klakson mati misalnya, atau lampu rem mati, jika diperbaiki menjadi layak lagi,” imbuhnya.

Pihaknya mengaku rutin melakukan pengecekan dengan harapan pemudik aman melaksanakan mudik pada lebaran tahun 2025. Disinggung mengenai peningkatan jumlah penumpang, Ardani Nirwesthi belum berani memastikan namun dirinya mengakui sebelum nyepi akan terjadi lonjakan. (gus)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved