Berita Gianyar

Demi Harga Diri, Marno Tak Menyesal Habisi Nyawa Agus Di Gianyar Bali, Marno: Mati Hal Yang Pantas

Selama di Bali, Marno tinggal di sebuah rumah kosan di kawasan Banjar Tegalinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Pembunuhan: Marno digiring aparat kepolisian di Mapolres Gianyar, Bali, Senin 7 April 2025. Demi Harga Diri, Marno Tak Menyesal Habisi Nyawa Agus Di Gianyar Bali, Marno: Mati Hal Yang Pantas 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Usia Marno sudah menginjak separuh abad, tepatnya 56 tahun. 

Meski demikian, ia masih terlihat energik, dan semangat laiknya anak muda, dengan gaya rambut disemir warga kuning. 

Marno merupakan sosok suami yang sangat menyayangi istrinya, hingga ia rela merantau dari Dusun Besukan, Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jatim ke Bali agar dapur keluarganya terus bisa ngebul.

Bermodal skill sebagai tukang bangunan, Marno pun bekerja menjadi buruh bangunan di Bali. 

Baca juga: Polisi Gianyar Dalami Kasus Pembunuhan di Bedulu Bali, Pelaku Sempat Mohon Maaf ke Korban

Ketika tak ada pekerjaan bangunan, ia mengambil pekerjaan sebagai buruh serabutan. 

Selama di Bali, Marno tinggal di sebuah rumah kosan di kawasan Banjar Tegalinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh.

Di sana Marno juga mengajak istrinya untuk tinggal. 

Di rumah kosan tersebut ada sejumlah kamar, yang salah satunya ditempati oleh Agus Susanto (57), warga Desa Karangmojo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jateng. 

Agus diketahui bekerja sebagai teknisi bengkel.

Marno yang dikenal sebagai pribadi yang 'asik' pun cepat akrab dengan penghuni kos. 

Dia mengira semua penghuni kosan adalah orang baik, keluarga. 

Namun sebuah status Facebook dari keluarga istrinya Marno merubah segalanya. 

Status tersebut berbunyi, "anaknya dititipkan ke saya, sedangkan ibunya kelonan dengan Agus di mana saya sedang goreng kue".

Marno pun mencari tahu untuk siapa status tersebut dibuat. 

Emosinya membuncah ketika tahu bahwa status itu dibuat untuk istri tercintanya. 

Saat diusut, Marno juga menemukan chatingan istrinya dengan Agus. 

Melihat istri tercintanya telah digauli tetangga kosannya, emosi Marno pun membuncah. 

Ia yang saat itu berada di Lumajang, Jawa Timur bersama istrinya, lalu meminjam uang pada tetangganya di sana, untuk bisa menyewa travel ke Bali.

Dari Lumajang, Marno tidak membawa bekal, ia hanya membawa sebilah pisau dapur. Setibanya di kosannya, ia pun langsung mencari Agus. 

"Marno tahu bahwa Agus tidak mudik, jadi dia langsung dari Lumajang ke kosan untuk mencari Agus," ujar Kapolres Gianyar, AKBP Umar, Senin 7 April 2025.

Saat tiba di kosan, rupanya Agus belum pulang dari bekerja. 

Terpaksa, dengan hati kacau, Marno menunggu Agus sampai pulang. 

Ketika pulang, Marno tak langsung memuntahkan kemarahan. 

Namun membiarkan Agus mandi dan makan malam. 

Tak lupa Marno juga mengucapkan 'Selamat Hari Raya Idul Fitri,'. 

Agus yang mengira hubungannya dengan istri Marno tak terendus pun bersikap santai, hingga Marno pun tiba-tiba menanyakan soal hubungan terlarang tersebut.

Agus yang terkejut, berusaha mengelak. 

Namun karena Marno telah memiliki banyak bukti, Marno langsung mengeluarkan pisau dan langsung menikam Agus. 

"Total luka di tubuh korban ada tujuh buah, dari total itu, tiga luka berupa luka tusukan, sisanya luka sayatan, karena korban sempat menangkis. Dari hasil visum, penyebab korban meninggal adalah luka tusukan di dada yang tembus ke jantung dan lever," ungkap Kapolres.

Kapolres AKBP Umar menjelaskan, tujuan Marno ke Bali memang untuk menghabisi nyawa Agus, karena motif sakit hati istrinya diselingkuhi. 

"Pelaku kita jerat Pasal 340 junto 338 junto 351 ayat 3, ancaman hukumannya hukuman mati atau 20 tahun penjara," ujarnya.

Marno telah mendengar ancaman hukuman atas konsekuensi perbuatannya itu. Namun ia menegaskan ia tidak menyesal. 

"Saya tidak menyesal sedikit pun, demi harga diri," ujarnya.

Kepada laki-laki, Marno pun berpesan agar jangan pernah menggoda perempuan yang telah bersuami. 

"Buat semua laki-laki, jangan sekali-kali menggoda perempuan yang sudah punya suami. Kalau melakukan itu, mati adalah hal yang pantas. Karena itu perbuatan binatang," ujar Marno saat digiring aparat kepolisian di Polres Gianyar. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved