Berita Badung

Program Studi Sambil Kerja ke Australia Tak Jelas, Peserta Datangi LPK BG Academy di Badung Bali

Wayan Sudina, dalam pertemuan itu kecewa karena informasi itu tidak utuh disampaikan saat pelaksanaan orientasi. 

Tribun Bali/I Komang Agus
Sejumlah peserta pelatihan saat protes ke Brightly Global Academy yang berlokasi di Jalan Raya Abianbase, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung pada Sabtu 5 April 2025. LPK BG Academy di Badung Bali Digrudugi Peserta untuk Pertanggungjawaban, Ini Tanggapan CEO BG 

Bahkan selaku orangtua peserta rela mengeluarkan biaya hingga puluhan juta agar anak mereka berhasil mengikuti program studi. 

“Saya orangnya fair saja. Kalau saya tahu informasi ini di awal, tidak mungkin saya akan mengikutkan anak kami,” tegas Sudina.

Sementara Ni Kadek Ayu Priska Dewi (21), juga mengeluhkan terkait ketidakjelasan bukti pembayaran biaya sekolah ke Australia.  

“Kami transfer Rp 45 juta untuk COE (Certificate of Enrollment), tapi tidak ada invoice resmi dari kampus Australia. Kami khawatir dana tidak benar-benar dikirim,” tegasnya.

Selain itu, para peserta juga kecewa dengan kualitas pelatihan Food & Beverage (FNB) di BG Academy yang dinilai tidak sebanding dengan biaya Rp 22,5 juta yang dikeluarkan. 

Kendati demikian, pihaknya menuntut manajemen BG Academy untuk bertanggung jawab dan mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan. (gus)

CEO Sebut Ada Miskomunikasi

Sementara itu, CEO BG Academy, Tjok Tuty Ismayanthi mengakui sudah mendengar semua keluhan peserta dan orangtua peserta. 

Dia menyebutkan jika ada miskomunikasi dari Direktur Hospitality & Cruiseline BG Academy yang sudah memundurkan diri  per 21 Maret 2025.

“Kami mohon maaf jika ada informasi yang tidak disampaikan secara transparan. Kami akan bertanggung jawab terkait masalah ini, karena jujur kami baru tahu jika peserta dijanjikan semua lolos ke Australia,” ujarnya.

Diakui, Visa Australia memang tidak ada jaminan 100 persen diberikan. 

Bahkan diakui penjelasan yang diberikan tidak sesuai dengan skema Australia yang ditetapkan BG Academy.

“Sebetulnya, pada SOP kami, tertulis jelas di halaman paling depan tertera dengan tanda bahwa ada klausul ‘Jika Visa Student Tidak Granted, maka ada hak-hak yang berhak di-refund pada siswa’. Ini menunjukkan, dari awal BG Academy secara transparan sudah mencantumkan kemungkinan Visa Tidak Granted (Tidak Lolos),” jelas Tjok Tuty.

Kendati demikian, BG Academy kata Tuty akan bertanggungjawab akan masalah tersebut. 

Bahkan dirinya berjanji mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan peserta. 

Pihaknya juga akan bertanggung jawab atas tuntutan para peserta yang memutuskan batal lanjut program.

“Kami akan berkoordinasi dengan yayasan dan mitra di Australia untuk proses ini. Target akhir April selesai, semoga bisa cepat,” ujarnya.  (gus)

Kumpulan Artikel Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved