Breaking News

Seputar Bali

Kasus Ulah Pati Anggota Polisi dan TNI di Bali Meningkat, Tak Ada Tanda Kekerasan, Ada Apa?

Kasus ulah pati yang dilakukan oleh anggota kepolisian maupun TNI sepanjang tahun 2025 ini meningkat drastis.

Pixabay
Ilustrasi - Kasus Ulah Pati Anggota Polisi dan TNI di Bali Meningkat, Tak Ada Tanda Kekerasan, Ada Apa? 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kasus ulah pati yang dilakukan oleh anggota kepolisian maupun TNI sepanjang tahun 2025 ini meningkat drastis.

Tak ada tanda-tanda depresi dan kekerasan, namun korban melakukan tindakan ulah pati yang tentunya membuat banyak orang di sekelilingnya merasa kehilangan.

Terbaru, seorang anggota kepolisian Polres Buleleng melakukan tindakan ulah pati di kandang sapi pada Senin 7 April 2025.

Korban diketahui bernama Aiptu Made Suwenten, beliau bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Pancasari Polsek Sukasada Polres Buleleng. 

Baca juga: VIRAL! Diduga Warga Pendatang Cekcok dengan Pecalang di Desa Amed, Netizen Colek Arya Wedakarna

Jenazah Aiptu Made Suwenten ditemukan ulah pati dengan kondisi tergantung di sebuah kandang sapi, Banjar Babakan, Desa Sambangan, Buleleng pada Senin 7 April 2025 sekitar pukul 12.00 Wita.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy tak mengungkapkan terkait motif ulah pati korban.

Dia mengarahkan untuk menghubungi Humas atau Kapolres Buleleng untuk mengetahui motif ulah pati Aiptu Made Suwenten.

"Langsung ke Humas Buleleng atau Kapolres," kata Kabid Humas Polda Bali pada Selasa 8 April 2025.

Sementara seorang rekanan almarhum menyebutkan, bahwa sosok Aiptu Made Suwenten merupakan pribadi ramah dengan teman-temannya. 

ULAH PATI - Tim gabungan saat melakukan evakuasi jenazah korban dari bawah jembatan Tukad Bangkung pada Kamis 3 April 2025 malam
ULAH PATI - Tim gabungan saat melakukan evakuasi jenazah korban dari bawah jembatan Tukad Bangkung pada Kamis 3 April 2025 malam (istimewa)

Baca juga: PESAT Digital di Asia Tenggara, Mudahkan Petualang Hingga Kuliner, GrabX Hadirkan Inovasi Baru

"Almarhum teman saya, baik dan ramah," kata salah seorang anggota Polda Bali tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, polisi berusia 48 tahun itu ditemukan tewas dengan luka jeratan di leher yang pertama kali ditemukan oleh sang kakak, Gede Wenten setiba dari kebun. 

Setelah mengetahui sang adik ulah pati menggunakan selendang, Wenten langsung berupaya memotongnya kemudian memanggil orangtua dan sanak saudaranya. 

Selendang warna biru yang digunakan untuk gantung diri juga diamankan sebagai barang bukti.

Selain luka jerat di leher, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Sebelumnya, kasus ulah pati juga terjadi di Jembatan Bangkung yang dilakukan oleh anggota kepolisian.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved