Berita Gianyar

Harga Kelapa Daksina Meroket Jelang Purnama Kedasa di Gianyar Bali, Warga Datangi Pemilik Pohon

Kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan adalah buah lokal, salak

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Mahal - Harga kelapa daksina meroket jelang Purnama Kedasa. Jelang Purnama Kedasa, Harga Kelapa Daksina Hingga Janur Meroket Di Gianyar Bali 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Menjelang hari keagamaan Hindu, Purnama Kedasa, harga kebutuhan upakara di Gianyar mulai beranjak naik. 

Bahan upakara yang sudah mengalami kenaikan signifikan adalah janur, yang harganya naik dari Rp 27.000 menjadi Rp 37.000 per ikat.

Purnama Kedasa merupakan hari keagamaan Hindu yang penting, sebab sebagian besar umat Hindu di Bali menggelar upacara.

Berdasarkan data Pantauan Harga Pasar Disperindag Gianyar, Selasa 8 April 2025, diketahui bahwa kenaikan harga Janur ini disebabkan oleh pasokan yang didatangkan dari luar Bali, khususnya Jawa Timur dan Lombok. 

Baca juga: Penjelasan Soal Kaitan Purnama Sasih Kewulu dengan Cuaca Ekstrem dan Bencana Alam di Bali

Kenaikan harga janur diprediksi bertahan sampai usai Purnama Kedasa.

Selain Janur, harga kebutuhan upakara lainnya juga mengalami kenaikan. 

Seperti kelapa daksina yang normalnya Rp 5.000 per butir naik menjadi Rp 15.000 per butir, sedangkan buah lokal seperti salak dan mangga juga mengalami kenaikan harga.

Kenaikan harga sarana upakara ini pun saat ini ramai di masyarakat. Di pasar-pasar, kerap terdengar keluhan ibu-ibu. Banyak dari mereka yang terkejut, lantaran harga yang naik signifikan. 

"Yang paling bikin heran itu kelapa daksina, biasanya Rp 5.000 sampai Rp 8.000 menurut besarnya, sekarang di atas Rp 10 ribu," ujar Nyoman Remin di Ubud. 

Saking mahalnya harga kelapa daksina, tak sedikit dari masyarakat yang akan menggelar upacara, seperti rainan di merajan/sanggah sampai-sampai mendatangi langsung pemilik pohon kelapa, memetiknya dari pohon agar mendapatkan harga yang murah. 

Tak sedikit pula masyarakat yang sampai 'nongkrong' di sungai untuk mendapatkan kelapa hanyut.

Kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan adalah buah lokal, salak yang sebelumnya Rp 10.000 per kg kini dijual dengan harga Rp 15.000 per kg. 

Diikuti harga mangga lokal Bali yang sebelumnya seharga Rp 20 ribu kini naik menjadi Rp 25 ribu per kg. 

Untuk harga bumbu dapur, beberapa komoditas sudah mengalami penurunan harga, namun masih tergolong tinggi. 

Cabai rawit merah, misalnya yang sebelumnya sempat menyentuh harga Rp 120 ribu per kg kini turun menjadi Rp 90 per kg. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved