Berita Bali

Rangkaian Perayaan Waisak, Pembersihan Patung Buddha Rupang di Vihara Sakyamuni Denpasar Bali

Mahājāta yang berarti “Perayaan Besar” akan diawali dengan Padakkhiṇā dan pembacaan sejarah vihara. 

istimewa
Pembersihan Patung Buddha Rupang di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar. Rangkaian Perayaan Waisak, Pembersihan Patung Buddha Rupang di Vihara Sakyamuni Denpasar Bali 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Vihara Buddha Sakyamuni, Jalan Gunung Agung Denpasar resmi memulai rangkaian perayaan Waisak 2569 BE/2025 dengan ritual pembersihan patung Buddha Rupang, Rabu 9 April 2025. 

Kegiatan ini menjadi simbol awal memasuki masa Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) ke-27 sekaligus Perayaan Mahājāta ke-33 yang akan berlangsung penuh makna selama sebulan ke depan.

Pembersihan Buddha Rupang bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi juga spiritual. 

Ketua Yayasan Buddha Sakyamuni Bali, Oscar NW, menyampaikan bahwa ritual ini mencerminkan niat tulus untuk membersihkan diri sebelum memasuki masa suci. 

Baca juga: Libur Panjang Waisak 2024, Bandara Ngurah Rai Bali Layani 283.886 Penumpang

"Rupang dibersihkan oleh umat, para Bhikkhu Sangha, Majelis Agama Buddha, Forum Ibu-Ibu Buddhis, Patria, dan pengurus vihara. Ini bukan sekadar bersih secara fisik, tapi juga menyucikan batin," ujarnya.

Pembersihan rupang menjadi bagian dari awal kegiatan Mahājāta dan SPD, dua agenda penting tahunan di Vihara Buddha Sakyamuni

Mahājāta yang berarti “Perayaan Besar” akan diawali dengan Padakkhiṇā dan pembacaan sejarah vihara. 

Sementara itu, SPD ke-27 akan diisi dengan ceramah Dhamma, meditasi, latihan sila, puasa, serta praktik dana setiap harinya, dengan pembicara dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, kegiatan lain seperti Pindapata  atau praktik mempersembahkan dana kepada para Bhikkhu akan dilaksanakan di sepanjang Jalan Gunung Agung menuju vihara. 

Umat juga akan mengikuti Pattidāna, penghormatan kepada leluhur dan makhluk yang tidak memiliki keturunan, agar mereka memperoleh kedamaian.

Puncak perayaan Waisak akan jatuh pada Senin 12 Mei 2025, yang ditandai dengan prosesi Abhayadhāna atau pelepasan burung sebagai simbol pemberian rasa aman kepada semua makhluk. 

Hari Trisuci Waisak sendiri memperingati tiga peristiwa agung dalam kehidupan Buddha kelahiran Pangeran Siddhartha, pencapaian Penerangan Sempurna, dan Parinibbāna.

Dengan rangkaian kegiatan yang sarat makna ini, Vihara Buddha Sakyamuni mengajak seluruh umat untuk menyambut Waisak dengan penuh kesadaran, kasih sayang, dan kebersamaan. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved