Forum Internasional di Bali, Pupuk Indonesia Gaungkan Strategi Ketahanan Pangan Atasi krisis Global

Forum Internasional di Bali, Pupuk Indonesia Gaungkan Strategi Ketahanan Pangan Atasi krisis Global, Dirut : Kita Nomor 6 Terbesar Dunia

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa/Pupuk Indonesia
DALAM FORUM - Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi dalam forum internasional di Bali, pada Kamis 24 April 2025. Forum Internasional di Bali, Pupuk Indonesia Gaungkan Strategi Ketahanan Pangan Atasi krisis Global 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketahanan pangan nasional dan regional menjadi perhatian khusus PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam perannya sebagai aktor strategis melalui partisipasi aktif pada forum internasional yang diadakan di Bali

Forum industri pupuk terbesar di Asia ini mempertemukan pelaku usaha, asosiasi, dan pemerintah dari berbagai negara. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan pentingnya memperkuat kolaborasi lintas negara.

Hal tersebut digaungkan untuk menjawab tantangan krisis pangan global, disrupsi rantai pasok dan perubahan iklim, sebagaimana disampaikannya di sela foru internasional tersebut, pada Kamis 24 April 2025. 

“Forum ini bukan hanya ajang konferensi, tapi platform penting yang menyatukan para pemangku kepentingan industri pupuk dari dalam dan luar Asia," kata Rahmad. 

"Melalui forum seperti inilah kita bisa membangun jejaring, memperkuat kerja sama, dan mendorong posisi strategis Indonesia di regional,” imbuhnya. 

Rahmad menambahkan bahwa saat ini Pupuk Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai produsen pupuk terbesar dunia. 

Baca juga: VIDEO Duktang Inisial DYM Ketangkap 6 Jam Setelah Beraksi Curi Motor di Kos-kosan Denpasar Bali

Dengan skala tersebut, Indonesia memiliki tanggung jawab strategis tidak hanya dalam menjaga ketahanan pangan nasional, tetapi juga memastikan stabilitas pasok pupuk regional. 

“Ketahanan pangan nasional dan regional hanya dapat dicapai bila rantai pasoknya stabil dan kita memiliki visi bersama,” jelas dia.

Sebagai pemimpin pasar di Asia Pasifik dan Timur Tengah-Afrika Utara, Pupuk Indonesia memperkenalkan visinya untuk menjadi perusahaan agrosolusi dan petrokimia terintegrasi berkelas dunia.

Saat ini, Pupuk Indonesia mengoperasikan lima kawasan industri pupuk dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 9,4 juta ton urea dan 4 juta ton NPK.

"Yang tidak hanya menopang ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka peluang hilirisasi petrokimia dalam negeri," ujarnya.

Dalam forum ini, Pupuk Indonesia juga menekankan pentingnya penguatan pasokan bahan baku pupuk sebagai langkah fundamental dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. 

“Kita tahu bahwa tidak semua kebutuhan pupuk bisa dipenuhi dari dalam negeri, seperti fosfat dan potash," tuturnya.

"Maka melalui forum seperti ini, kami menjalin dialog dan kolaborasi untuk memastikan ketersediaan bahan baku tetap aman sebagai bagian dari strategi swasembada pangan,” jabar Rahmad. 

Untuk itu, Pupuk Indonesia terus memperkuat ketahanan pasokan melalui perluasan kemitraan strategis di tingkat regional dan global, sekaligus mengakselerasi pembangunan fasilitas produksi di dalam negeri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved