JEJAK Abadi Taruna Putu Ananta Rustika, Patung Perunggu Berdiri Tegak di Kampus STIP

TRIBUN-BALI.COM - Sebuah patung perunggu, kini menjadi penanda kelam sekaligus bentuk penghormatan yang mendalam di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta Utara. 

Patung itu menggambarkan sosok mendiang Putu Satria Ananta Rustika, atau yang akrab disapa Rio, taruna asal Desa Gunaksa Klungkung, yang meninggal dunia akibat kekerasan di kampus tersebut pada tahun 2024.

Tinggi patung itu disesuaikan dengan tinggi tubuh Rio semasa hidup, sekitar 182 sentimeter. Dibuat dari tembaga oleh seniman asal Bali yang kini tinggal di Jakarta, patung tersebut berdiri tegak di depan gedung olahraga kampus, yang dinamai Sport Hall Satria Ananta.

Baca juga: MENGENANG Putu Satria, Siswa Tewas Dianiaya Senior di STIP Jakarta, Patungnya Akan Dibangun 

Baca juga: CHAT Mendiang Putu Satria & Pacarnya Terungkap! Merasa Terancam oleh Kelakuan Senior di STIP!

Lokasinya yang strategis membuat siapapun yang memasuki kawasan kampus akan melihat langsung sosok patung tersebut.

Ibunda mendiang Putu Satria Ananta, Nengah Rusmini mangatakan, kehadiran patung ini bukan hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap anaknya, tetapi juga sebagai pengingat agar tragedi serupa tidak lagi terulang. 

“Ini sebagai pengingat bagi semua pihak, bahwa pernah ada nyawa yang hilang karena kekerasan. Kami berharap Rio menjadi yang terakhir,” ujarnya, Senin (5/5/2025).

Peristiwa yang menimpa Rio sempat mengguncang publik. Ia meninggal dunia setelah mengalami kekerasan fisik dari seniornya, Tegar Rafi Sanjaya, yang memukulnya sebanyak lima kali. Tegar bersama dua pelaku lainnya kini telah divonis bersalah dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan. (mit)