Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dunia

CHAT Mendiang Putu Satria & Pacarnya Terungkap! Merasa Terancam oleh Kelakuan Senior di STIP!

Nengah Rusmini dan keluarga masih berduka, atas kepergian putra kesayangannya itu. Apalagi dengan kematian yang sangat tidak terpikirkan olehnya. 

ISTIMEWA
Tangkapan layar, chat dari Putu Satria dan pacarnya yang menyampaikan kekhawatiran akan dibantai habis. 

TRIBUN-BALI.COM - Belum kering luka yang dirasakan Nengah Rusmini, ibu dari mendiang Putu Satria yang tewas karena penganiayaan yang dilakukan seniornya. 

Nengah Rusmini dan keluarga masih berduka, atas kepergian putra kesayangannya itu. Apalagi dengan kematian yang sangat tidak terpikirkan olehnya. 

Pihak keluarga hanya menuntut keadilan, dan semua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Walaupun mereka masih mahasiswa. Sebab telah sampai menghilangkan nyawa manusia. 

Baca juga: NUNAS BAOS Keluarga Mendiang Putu Satria, Sebut Faktor Iri Hati, Sang Ibu Enggan Ketemu Tersangka

Baca juga: RINDU Putu Satria, Sang Ayah Buat Tatto Wajah Praja STIP itu di Lengannya, 1 Tersangka dari Bali?

Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat memeluk foto sang putra di ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024 - Temui Banyak Kejanggalan, Ibu Putu Satria Yakin Pelaku Pembunuh Putranya Lebih Dari Satu Orang
Ibu dari Putu Satria, Ni Nengah Rusmini saat memeluk foto sang putra di ditemui di rumah duka di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Rabu 8 Mei 2024 - Temui Banyak Kejanggalan, Ibu Putu Satria Yakin Pelaku Pembunuh Putranya Lebih Dari Satu Orang (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

 

Chat Putu Satria & Kekasihnya

Terungkap curhatan Putu Ananta Rustika (19), dengan pacarnya sebelum meninggal dunia dianiaya oleh seniornya di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta.

Dalam curhatannya via chat WA, Putu Satria yang menjadi mayoret merasa diancam karena akan dibantai habis.

Hal ini terungkap dalam screenshoot percakapan Putu Satria dengan sang kekasih. Saat itu Putu Satria mengungkapkan kekhawatirannya, karena akan dibantai habis.

Putu Satria saat itu mengatakan, setelah Lebaran para calon mayoret dan bassdrum akan dibaptis. Menurut Putu Satria dan ia menjelaskan ke pacarnya, dibaptis yang dimaksud yakni dibantai habis.

Putu Satria juga menjelaskan dalam chat, jika hal tersebut sudah tradisi.

"Rio (panggilan Putu Satria) itu mayoret 1," ujar ibu dari Putu Satria, Nengah Rusmini, Jumat (28/6/2024).

Pihak keluarga berharap aparat bisa mendalami lagi hal tersebut. Jika Putu Satria pernah merasa terancam karena akan dibantai habis, berarti kekerasan berujung kematian yang dilakukan terhadap pemuda asal Desa Gunaksa itu sudah direncanakan.

Tangkapan layar, chat dari Putu Satria dan pacarnya yang menyampaikan kekhawatiran akan dibantai habis.
Tangkapan layar, chat dari Putu Satria dan pacarnya yang menyampaikan kekhawatiran akan dibantai habis. (ISTIMEWA)

"Dalam chat itu, baptis artinya dibantai habis. Itu chat tanggal 29 Maret 2024," ungkap Nengah Rusmini.

Sementara itu, kejadian penganiayaan yang dilakukan terhadap Putu Satria, hingga ia meninggal dunia terjadi Jumat (3/5/2024) atau setelah libur Idul Fitri. Sesuai dengan yang dikhawatrikan Putu Satria dalam chat dengan pacarnya

Sebelum-sebelumnya Putu Satria juga curhat seringnya dirinya dipukuli oleh seniornya. Bahkan Putu Satria sempat menunjukkan foto ulu hatinya yang lebam, akibat penganiayaan sekitar bulan Desember lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved