Mahasiswa STIP Tewas
NUNAS BAOS Keluarga Mendiang Putu Satria, Sebut Faktor Iri Hati, Sang Ibu Enggan Ketemu Tersangka
Rasanya air mata keluarga mendiang Putu Satria tidak akan pernah kering. Walaupun jasad sang anak telah usai diaben, beberapa waktu yang lalu.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Rasanya air mata keluarga mendiang Putu Satria tidak akan pernah kering. Walaupun jasad sang anak telah usai diaben, beberapa waktu yang lalu.
Putu Satria meninggal dunia, akibat penganiayaan yang dilakukan para seniornya di STIP Jakarta. Walaupun upacara pengabenan telah usai, namun rasa luka di hati keluarga masih ada.
Pihak keluarga masih terus menuntut keadilan, dari kasus meninggalnya taruna STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika (19) akibat dianiaya oleh 5 seniornya.
Sebulan berlalu rasa duka dan kerinduan masih dirasakan keluarga. Bahkan ayah Putu Rustika, I Ketut Suastika membuat tatto di lengan kirinya dengan wajah sang putra sulung. Ini mengekspresikan kesedihan dan kerinduanya, dengan sang putra.
Baca juga: RINDU Putu Satria, Sang Ayah Buat Tatto Wajah Praja STIP itu di Lengannya, 1 Tersangka dari Bali?
Baca juga: TERNYATA Tak Hanya Sekali, Putu Satria Kerap Curhat Dipukuli Seniornya, Sempat Tunjukkan Ulu Hati

"Bapaknya Rio (sapaan akrab Putu Satria) suka seni tatto, cara bapaknya mengekspresikan rasa sedihnya seperti itu, biar Rio selalu ada bersama bapaknya," ungkap ibu dari Putu Satria Ananta Rustika, Ni Nengah Rusmini, Rabu (19/6/2024).
Pihak keluarga mengaku belum bisa melupakan kenangan bersama Putu Satria. Pada Kamis (13/6/2024) lalu, Putu Satria genap berusia 19 tahun.
Nengah Rusmini menghaturkan sodaan (banten persembahan) untuk putranya, serta kue yang diberikan adik dari Putu Satria.
"Di hari kelahiran Rio, saya sodaan saja, sama kue dari adiknya sebgai bentuk kasih sayang kami pada Rio. Kami belum bisa melupakan dia," ungkap Nengah Rusmini.
Sebagai warga Bali yang juga meyakini niskala, pihak keluarga telah melakukan nunas baos sebelum dan sesudah Putu Satria diaben. Dari nunas baos, disebut pelaku penganiayaan Putu Satria 5 orang.
"Dari nunas baos, dia (Putu Satria) bilang tidak salah apa-apa. Memang ada unsur iri," ungkapnya.
Sementara terkait kelanjutan kasus penganiayaan terhadap Putu Satria, pihak keluarga mendapat laporan adanya 4 nama tersangka, yakni Tegar Rafi Sanjaya, Wilyam Jones Panjaitan, Farhan Abubakar dan I Kadek Adrian.
Informasi terakhir, penyidik masih melengkapi berkas perkara dan masa penahanan para tersangka diperpanjang.

"Rencananya akan ada rekontruksi dari kasus tersebut, sementara pasal yang disangkakan ke para tersangka yakni 338 KUHP (pembunuhan) atau 353 KUHP (pengniayaan)," ungkap Nengah Rusmini.
Pihak keluarga berharap, korban mendapatkan keadilan dari kasus ini dan para tersangka dihukum seberat-beratnya.
mahasiswa
STIP
Putu Satria
Nengah Rusmini
tersangka
Nunas Baos
penganiayaan
meninggal dunia
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
keadilan
tatto
Rio
KUHP
kekerasan
Fakta Baru Percakapan Putu Satria Sama Kekasih Via WA Beber Soal Ancaman dan Tradisi Baptis |
![]() |
---|
Beber Sang Ibu Soal Penganiaya Putu Satria yang Dari Bali: Inisial KA dan Sebut dari Jembrana |
![]() |
---|
1 Tersangka Penganiaya Putu Satria Disebut Berasal dari Bali, Rusmini Tak Mau Temui Keluarga Pelaku |
![]() |
---|
RUSMINI Tak Mau Temui Keluarga Pelaku! 1 Tersangka Penganiaya Putu Satria Disebut Berasal dari Bali |
![]() |
---|
RINDU Putu Satria, Sang Ayah Buat Tatto Wajah Praja STIP itu di Lengannya, 1 Tersangka dari Bali? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.