Penganiayaan di Bali
Awal Mula Basir Jadi Korban Penganiayaan hingga Tewas, Puncak Kekesalan Prada PAH Motor Ibu Digadai
Peristiwa penganiayaan yang dialami Komang Juliartawan alias Basir, diduga karena kekecewaan Prada PAH pada pria 31 tahun itu.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Awal Mula Basir Jadi Korban Penganiayaan hingga Tewas, Puncak Kekesalan Prada PAH Motor Ibu Digadai
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Peristiwa penganiayaan yang dialami Komang Juliartawan alias Basir, diduga karena kekecewaan Prada PAH pada pria 31 tahun itu.
Terlebih diketahui Basir yang merupakan residivis dan sempat menjalani hukuman penjara, sempat dirangkul agar mau berubah.
Pihak keluarga Prada PAH melalui keterangan tertulisnya menjelaskan latar belakang Basir, yang beberapa kali terlibat kasus pencurian.
Baca juga: TEWAS Dianiaya & Alami Luka Lebam Sekujur Tubuh, Pelaku yang Menghajar Basir Diduga 3 Oknum TNI
Bahkan pria asal Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Bali ini sempat menjalani hukuman penjara akibat kasus curanmor.
Pasca bebas dari Lembaga Pemasyarakatan, Prada PAH tetap berupaya merangkul Basir agar mau berubah.
Basir kerap diajak makan bersama, serta kerap diberi bekal dengan harapan mau terus berbuat baik.
Tak hanya itu, diketahui pula Basir diajak melakukan kegiatan positif. Salah satunya kejuaraan kick boxing.
Salah satu warga Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu berinisial NS menilai, tindakan Prada PAH merupakan puncak kekesalan setelah mengetahui sepeda motor ibunya dilarikan pada Senin (28/4/2025) lalu.
Baca juga: Oknum TNI Lakukan Penganiayaan di Bali, Basir Meninggal dengan Penuh Luka Lebam, Ini Kronologinya
"Uang hasil gadai digunakan untuk judi sabung ayam (tajen)," ucap NS yang juga kerabat PAH, Kamis (8/5/2025).
Informasinya, pada hari kejadian (Senin, 28 April) Basir sempat diberi tahu untuk mengembalikan sepeda motor itu.
Namun permintaan tersebut tidak diindahkan.
Hingga akhirnya Prada PAH bersama dua rekannya melakukan pencarian Basir.
Ia ditemukan di kawasan Drupadi, Denpasar dan kemudian dibawa ke GOR Denpasar pada Minggu (4/5/2025).
Basir mengalami penganiayaan hingga tak sadarkan diri. Nahasnya penganiayaan tersebut sampai mengakibatkan korban meninggal dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.