Sponsored Content

Diperpa Badung Launching Hasil Survey Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian 2024

Survei NTP/NTUP dilaksanakan setiap bulan selama satu tahun penuh, mencakup berbagai subsektor seperti tanaman pangan, peternakan, dan perikanan.

ISTIMEWA
Kepala Dinas Pertanian dan Pangam Badung saat membuka kegiatan Hasil Survey Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian 2024 pada Kamis 8 Mei 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Diperpa) resmi melaunching hasil Survei Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Kabupaten Badung Tahun 2024. Acara ini digelar  di Ruang Rapat Kriya Gosana, Puspem Badung, pada Kamis 8 Mei 2025.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana menyampaikan bahwa berdasarkan hasil survei, nilai NTP Kabupaten Badung pada tahun 2023 tercatat sebesar 112. Sementara pada tahun 2024 mengalami peningkatan menjadi 117. 

Kenaikan ini menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam kesejahteraan petani di Badung. 

"Peningkatan ini tidak terlepas dari berbagai program kebijakan yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Badung, khususnya kebijakan Bupati Badung, yang berhasil menekan biaya produksi petani sekaligus meningkatkan pendapatan mereka," ujarnya.

Baca juga: TIKAM Wisatawan yang Sedang Pacaran, Preman ini Ditangkap, Pelaku: Saya Nggak Senang Aja Lihatnya

Baca juga: BALI Stroke Care Digagas RSUP Prof Ngoerah, Gandeng Seluruh Rumah Sakit di Bali, Ini Layanannya!

Wijana mengatakan bahwa NTP merupakan indikator penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan petani dan menjadi salah satu target kinerja dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Badung 2001–2026. 

"NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani dari hasil produksi pertanian dengan indeks harga yang harus dibayar petani untuk kebutuhan produksi dan konsumsi. Jika NTP berada di atas angka 100, itu menunjukkan petani memperoleh keuntungan dari usahanya," jelas Wijana.

Survei NTP/NTUP dilaksanakan setiap bulan selama satu tahun penuh, mencakup berbagai subsektor seperti tanaman pangan, peternakan, dan perikanan. Data yang dikumpulkan kemudian diolah untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai kesejahteraan petani di Badung. Selain NTP, hasil survei juga menghasilkan nilai NTUP yang menggambarkan kelayakan usaha pertanian secara umum.

Lebih lanjut, Wijana menegaskan komitmen pihaknya untuk terus merancang program-program yang meringankan beban petani dan mendorong peningkatan nilai NTP dan NTUP di masa mendatang. 

"Kami berharap  NTP dan NTUP ini terus meningkat agar budaya agraris yang menjadi khas masyarakat Badung dapat terus lestari," pungkas Wijana.

Acara ini turut dihadiri Kepala BPS Kabupaten Badung Komang Bagus Pawastra, perwakilan BPS Provinsi Bali, jajaran OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung, Ketua Majelis Madya Subak Kabupaten Badung, Ketua Majelis Alit Subak se-Kabupaten Badung, serta para undangan lainnya. (Adv/Gus)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved