Berita Denpasar
Civitas Akademika Dorong Penguatan Wisata Berbasis Desa di Bali, Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah
Radendra berharap, kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan dan memberikan kontribusi nyata
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pelatihan ilmu manajemen untuk pegiat pariwisata dilakukan di Desa Wisata Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, ditandai dengan aksi bersih-bersih sampah kawasan Pantai Mertasari sebagai bagian penguatan wisata.
Kegiatan berlangsung di kawasan Taman Inspirasi Muntig Siokan, Pantai Mertasari, dan melibatkan ratusan peserta dari civitas akademika pada akhir pekan kemarin.
Kegiatan penguatan wisata juga diisi dengan Focus Group Discussion (FGD) bertema Peningkatan Kapasitas Manajerial Pengelolaan Desa Wisata Sanur Kauh.
Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia Handyani Bali, Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, SH., MHum. memastikan bahwa pengabdian kampus ini merupakan bentuk dedicated to society.
Baca juga: RESPON SE Gubernur, Pelaku Usaha Air Minum Kemasan Lokal Bali: Maksimalkan Penanganan Sampah Dulu
Sekaligus bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat.
"Kampus tidak boleh menjadi menara gading yang hanya mengkaji teori. Harus ada dampak langsung bagi masyarakat. Kami ingin memberi manfaat di desa,” ujar Radendra kepada Tribun Bali, pada Senin 12 Mei 2025.
Sanur Kauh sendiri merupakan salah satu desa wisata yang secara resmi menjadi binaan sekolah tinggi ini sejak ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2021.
Radendra berharap, kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan dan memberikan kontribusi nyata dalam pengelolaan potensi lokal, khususnya sektor pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal.
Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia Handyani Bali Dr. Dra. Ni Ketut Karwini, M.M., menambahkan, sinergi berkelanjutan antara kampus dan desa merupakan hal penting untuk memperkuat pembangunan lokal.
“Kami berharap ke depan akan terus terjalin sinergi berkesinambungan dengan Desa Sanur Kauh. Ini juga menjadi ruang pembelajaran bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam Tri Dharma, khususnya pengabdian masyarakat,” ujar Karwini.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII.
Tim Perencanaan dan Keuangan LLDikti, I Made Adi Kartika Yasa menyampaikan, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan desa-desa wisata di Bali menjadi salah satu upaya strategis dalam pemberdayaan masyarakat.
“Kami dorong menjadi role model bagi perguruan tinggi swasta lainnya. Kolaborasi seperti ini akan memperkuat daya saing desa-desa wisata yang menjadi wajah budaya Bali di mata dunia,” ucap Adi Kartika.
Menurutnya, kehadiran kampus dalam ruang-ruang masyarakat dapat mendorong peningkatan kapasitas warga dalam mengelola potensi wisata, sekaligus menjaga nilai-nilai budaya yang telah melekat kuat di desa-desa Bali. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.