Berita Nasional

Upaya Pencegahan TPPO, Dirjen Imigrasi Segera Lakukan Penempatan Atase di Kamboja

Pertemuan bilateral tertutup tersebut berlangsung di The Mulia Resort Nusa Dua, Bali.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Plt. Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman (berkacamata) saat memberikan keterangan usai mendampingi Menteri Imipas menghadiri pertemuan bilateral dengan Dirjen Imigrasi Kamboja. Upaya Pencegahan TPPO, Dirjen Imigrasi Segera Lakukan Penempatan Atase di Kamboja 

Seperti contoh di tempat-tempat judi online yang terindikasi bekerja di sana, sementara di Indonesia kan tidak diperbolehkan. 

Jadi dengan adanya kerja sama ini diharapkan kita bisa meningkatkan warning terhadap WNI yang ke sana, sehingga dengan adanya kerja sama ini kita bisa menahan untuk ada penanganan yang lebih baik ke depannya. 

“Karena banyak sekali warga kita juga yang berangkat ke sana kerja di sana. Dengan adanya kerja sama ini kita harapkan bisa menahan pengiriman tenaga kerja tersebut,” harap Yuldi.

Mengenai penempatan atase di Kamboja kapan akan terealisasi, Yuldi berharap dapat secepatnya atase di sana namun kembali lagi semuanya butuh proses.

“Kita maunya cepat. Mereka akan lapor Menteri nya dulu karena Direktur Jenderal Imigrasi Kamboja itu di bawah Kementerian Dalam Negeri. Kalau kita kan di bawah Kementerian Imipas. Jadi mereka lapor dulu pulang harapannya as soon possible harapannya karena itu membuka ruang jabatan juga buat kita,” paparnya.

Sudah banyak kasus WNI kena TPPO di Kamboja tetapi kenapa masih banyak warga yang berangkat ke sana?

Plt. Dirjen Imigrasi Yuldi menyampaikan, bahwa pihaknya tidak dapat melarang orang untuk bekerja, tetapi karena iming-iming bekerja di luar negeri khususnya di Kamboja itu gajinya cukup besar dibandingkan dengan di Indonesia.

Ketika dia berangkat ke Kamboja seperti tadi disampaikan oleh Dirjen Imigrasi dari Kamboja bahwa mereka tidak ada penerbangan langsung ke Kamboja, sehingga mereka yang berangkat untuk bekerja di Kamboja itu ada yang berangkat ke Thailand, Filipina dan Malaysia dulu.

Sehingga mereka tidak bisa mendeteksi sebenarnya mau kemana, ternyata mereka ujung-ujungnya ke Kamboja, dan di sana ternyata mereka kerjanya di tempat-tempat yang menurut Imigrasi ilegal.

Contoh seperti kerja di tempat-tempat operatornya judi online dan lain sebagainya.

“Dengan yang mereka lakukan (melakukan penerbangan tidak langsung ke Kamboja) kita tidak bisa mendeteksi awal karena kita tidak tahu ternyata tujuan akhirnya ke Kamboja. Karena tiket pesawatnya mereka tujuannya Thailand, Filipina dan Malaysia tetapi mereka masuk ke sananya (Kamboja) ada yang melalui jalur darat seperti dari Thailand ke Kamboja bisa lewat darat,” tutur Plt. Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved