Sponsoed Content

Disdikpora Badung Bali Siap Sambut SPMB 2025, Pastikan Penerimaan Siswa Lebih Tertib dan Transparan

SPMB menawarkan empat jalur penerimaan, seperti Jalur Domisili, Prestasi, Afirmasi, dan Mutasi.

Tribun Bali/I Komang Agus
Kepala Disdikpora Badung, I Gusti Made Dwipayana. Disdikpora Badung Bali Siap Sambut SPMB 2025, Pastikan Penerimaan Siswa Lebih Tertib dan Transparan 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung telah melakukan persiapan penuh menyambut pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025. 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan petugas di setiap jenjang, baik di sekolah, dinas, maupun kantor koordinator wilayah untuk membantu proses pendaftaran siswa.

Hal itu diungkapkan Kepala Disdikpora Badung, I Gusti Made Dwipayana pada Senin 19 Mei 2025. 

Pihaknya mengakui perubahan dari sistem lama PPDB ke SPMB disebut sebagai langkah penyempurnaan untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul di tahun-tahun sebelumnya. 

Baca juga: Viral di Bali Sepekan: Aksi Kekerasan Siswa di SMKN 7 Denpasar - Bule Aniaya Driver Taksi

Diakui, salah satu poin penting dalam sistem ini adalah penghapusan jalur zonasi, yang kini diganti dengan jalur domisili. 

SPMB menawarkan empat jalur penerimaan, seperti Jalur Domisili, Prestasi, Afirmasi, dan Mutasi.

"SPMB adalah sistem yang lebih adil. Tidak lagi soal favoritisme, tapi soal pemerataan akses dan kualitas pendidikan. Semua sekolah di Badung memiliki standar yang sama," tegasnya.

Dia juga menanggapi anggapan sebagian masyarakat mengenai sekolah favorit. 

Menurutnya, Disdikpora Badung telah melakukan pemerataan fasilitas dan sumber daya manusia di seluruh SMP, baik negeri maupun swasta. 

Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak lagi terpaku pada satu atau dua sekolah tertentu.

“Semua sekolah di Badung itu favorit. Guru-gurunya kita upayakan seimbang secara kualitas, fasilitasnya juga kami samakan. Jangan hanya melihat label sekolah, tapi lihat kenyamanan dan jarak dari domisili,” jelasnya.

Untuk sekolah swasta, Dwipayana menegaskan bahwa pemerintah tetap memberikan perhatian. Selain menerima dana BOS nasional, sekolah swasta juga mendapat tambahan BOS dari APBD, serta bantuan seragam gratis dan subsidi untuk tenaga pendidik. 

“Kami ingin sekolah swasta tetap diminati. Mutu terus kami dorong agar masyarakat punya banyak pilihan,” jelasnya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan SPMB 2025 juga memberlakukan batasan ketat terkait jumlah siswa per rombongan belajar (rombel). 

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kelas gemuk dan menjaga kualitas pembelajaran.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved