Hilang di Air Terjun
UPDATE Pencarian Korban Terseret Arus di Air Terjun Nungnung Bali Masih Nihil, Terkendala Cuaca
Hingga 23 Mei 2025 pukul 12.30 WITA, pencarian korban terseret arus di Air Terjun Nungnung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali masih nihil hasil
UPDATE Pencarian Korban Terseret Arus di Air Terjun Nungnung Bali Masih Nihil, Terkendala Cuaca
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Hingga Jumat siang pada 23 Mei 2025 pukul 12.30 WITA, pencarian korban terseret arus di Air Terjun Nungnung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, masih belum membuahkan hasil.
Hal ini berdasarkan informasi dari akun media sosial instagram @damkar_kabupaten_badung yang dipublikasikan pada 23 Mei 2025 siang.
Ini merupakan hari kedua sejak insiden tragis tersebut terjadi.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Denpasar, TNI, Polri, BPBD Badung, Rescue Damkar Badung, dan unsur terkait lainnya terus melakukan upaya pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Kronologi Kejadian: Drone Jatuh, Korban Terseret Arus
Peristiwa ini bermula pada Kamis, 22 Mei 2025, sekitar pukul 11.30 WITA. Korban bernama I Made Gede Putra Yana (19), warga Seroja Gang Jambu, Sengguan, Denpasar Timur, Bali sedang menerbangkan drone bersama dua rekannya.
Baca juga: VIDEO Gede Putra Yana Terseret Arus Air Terjun Nungnung Badung Bali Saat Hendak Mengambil Drone
Saat drone tersebut jatuh ke aliran sungai, mereka berusaha mengambilnya.
Namun naas, korban terpeleset dan sempat tersangkut di bebatuan sebelum akhirnya terseret arus deras air terjun.
Upaya penyelamatan oleh kedua rekannya dan masyarakat sekitar tidak berhasil karena kuatnya arus.
Tim SAR Gerak Cepat ke Lokasi
Informasi hilangnya korban diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar melalui laporan dari rekan korban, Trisna Saraswati, pada pukul 13.05 WITA.
Sebanyak 7 personel SAR segera dikerahkan ke lokasi dan tiba pada pukul 15.25 WITA.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, pencarian dilakukan di area sekitar air terjun dan aliran sungai menuju hilir.
Namun, pencarian pada hari pertama harus dihentikan karena cuaca buruk, arus deras, dan minimnya pencahayaan.
"Upaya pencarian hari ini kami hentikan karena pencahayaan terbatas, arus semakin deras, dan debit air meningkat. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi," jelas Nyoman Sidakarya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.