bisnis
CAPAI Rp 5 Ribu Per 3 Butir, Harga Bunga Gumitir di Gianyar Melejit
Meskipun harga bunga tersebut mengalami kenaikan signifikan, namun tidak membuat heboh masyarakat secara umum.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Sebagai daerah yang banyak menggunakan kembang sebagai sarana keagamaan, masyarakat di Kabupaten Gianyar, Bali selalu diuji oleh harga kembang yang mengalami kenaikan. Salah satunya bunga gumitir, yang saat ini dibanderol dari Rp 5.000 per butir atau per tiga butir, tergantung besar kecilnya.
Meskipun harga bunga tersebut mengalami kenaikan signifikan, namun tidak membuat heboh masyarakat secara umum. Sebab notabene, masyarakat Gianyar menanam tanaman gumitir di pekarangan rumah, mengingat bunga yang eksotik dan aromanya wangi.
Namun untuk lingkup rumah tangga hanya untuk kebutuhan kecil, seperti untuk sarana persembahyangan. Namun ketika membuat sesajen dalam jumlah besar, maka lonjakan harga gumitir ini pun akan sangat terasa.
Baca juga: NYAWA Nanda Tak Tertolong! Pelajar Tewas Terseret Ombak Saat Berenang di Pantai Tangguwisia
Baca juga: SASAR Pencurian dan Balap Liar, Unit Reskrim Polsek Blahbatuh Intensifkan Patroli Malam
Kabid Pemantauan dan Stabilisasi Harga komoditas, Disperindag Gianyar, Henny Sriwahju, Minggu (1/6) menyebut beberapa harga bunga kebutuhan upakara sejak beberapa hari ini, cenderung naik di Gianyar. Dia menjelaskan, selama ini untuk kebutuhan upakara seperti kembang, Gianyar dipasok oleh petani lokal atau bukan dari luar Bali.
"Bunga untuk kebutuhan upakara sangat jarang dipasok dari luar Bali, sehingga bergantung pada ketersediaan produk lokal produksi petani, kecuali janur. Kalau bunga kebutuhan upakara bergantung pasokan lokal, kalau harga naik, memang barangnya sedikit," ujarnya.
Dikatakan lagi sepekan sebelumnya, harga gumitir sudah menembus Rp 45.000 per kilogram, dan setiap harinya mengalami kenaikan harga, dan saat ini di Pasar Rakyat Gianyar, harga gumitir sudah di kisaran Rp 60 ribu per Kg, tergantung tingkat kesegaran dan besarannya.
Sriwahju menambah, kenaikan harga tak hanya terjadi pada bunga gumitir, tetapi juga harga bunga Pacar Galuh yang sudah menembus Rp 40 ribu per kg dari sebelumnya Rp 25 ribu per kg. Begitu juga dengan kembang Rampe yang sebelumnya di angka Rp 10 ribu kini naik menjadi Rp 12 ribu. Sedangkan harga janur stabil di harga Rp 25 ribu per ikat sedang.
Sriwahju menyebutkan secara umum harga komoditas lain masih tetap tidak terjadi lonjakan. Harga daging babi masih di kisaran Rp 90 ribu per kg dan daging ayam ada di kisaran Rp 40 ribu per kg. "Memang hari raya besar odalan sudah berlalu, namun upakara pribadi seperti nikahan masih banyak," jelasnya.
Sriwahju menduga, naiknya harga bunga upakara ini diduga dipicu oleh jumlah petani yang menanam kembang mengalami penurunan. Banyak dari mereka yang beralih ke cabai. Selain itu, cuaca yang kadang panas dan kadang hujan, menyebab banyak bunga busuk, sehingga stok di petani berkurang signifikan. (weg)
PRODUKSI Beras Diprediksi Naik 11,17 Persen, Mentan: Produsen Jual Tak Sesuai Standar Ditindak |
![]() |
---|
Trafik Data Naik Signifikan Seiring Meningkatnya Kebutuhan Digital Masyarakat |
![]() |
---|
IFMAC WOODMAC 2025 Dorong Kolaborasi Industri Transformasi Furnitur dan Pengerjaan Kayu di Indonesia |
![]() |
---|
The Nusa Dua Dukung Pertanian Organik dan Upaya Keberlanjutan di Desa Kedisan |
![]() |
---|
Kredit Konstruksi Tumbuh Melambat Hanya 0,6 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.