Berita Bali
ISU Panas, Petruk Tidak Tampil di PKB 2025 karena Dukung De Gadjah? Koster Tanggapi Diplomatis!
Tak sedikit netizen mengkaitkan hal tersebut ke ranah politik. Sebab pada perhelatan Pilkada Bali Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024 lalu.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Seniman senior dan kawakan Bali, Petruk, belakangan ramai diperbincangkan, karena konon tidak akan tampil di PKB 2025.
Absennya pelawak yang telah lanjut usia ini, di pesta kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, menuai pro dan kontra dari masyarakat khususnya netizen di media sosial.
Tak sedikit netizen mengkaitkan hal tersebut ke ranah politik. Sebab pada perhelatan Pilkada Bali Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024 lalu, pelawak dengan nama asli I Nyoman Subrata ini mendukung salah satu pasangan calon, yakni De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana.
Baca juga: TEWAS Tahanan Kasus Pelecehan Anak di Rutan, Diduga Dikeroyok, Polresta Denpasar Lakukan Pendalaman
Baca juga: DIHANTAM Pikap! Begini Kondisi Pemudik Usai Kecelakaan di Jalur Tengkorak Jembrana Bali

Tanggapi hal tersebut, Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn pun membantah itu. Bahwa Petruk tidak dilibatkan karena bersinggungan dengan ranah politik.
“Tidak dilibatkannya Petruk dalam pementasan drama gong lawas di PKB nanti, memang karena ada syarat dari tim Kurator PKB agar penampilan para seniman drama gong lawas, menyajikan tontonan yang mendidik sarat dengan anggah unguhang Bahasa Bali Alus dan etika tatanan kehidupan di masyarakat Bali,” jelasnya pada, Kamis 5 Juni 2025.
Sementara, Petruk dalam penampilannya dianggap latah dengan kata “b*ngs*t” yang dinilai kasar. “Ahhh nggak ada itu (ke arah politik) sama sekali gak ada hubungannya (dengan politik). Karena dia (Petruk) di Bangli juga enggak ikut (PKB), jadi diarah-arahkan kesana, padahal sama sekali gak ada itu,” imbuhnya.
Agung Aryana mengungkapkan, bahwa dalam arahan tim kurator PKB, drama gong lawas dijadikan percontohan bagi drama-drama gong lainnya.
Sehingga, diharapkan pemeran drama gong lawas mengutamakan “anggah unguhang Bahasa Bali Alus” dan dan etika tatanan kehidupan di masyarakat.
Diungkapkan, bahwa dari evaluasi pementasan pada PKB tahun 2024 lalu drama gong lawas masih dianggap melalukan dialog-dialog yang tidak sepatutnya dikeluarkan.
Padahal pada waktu itu hal tersebut sudah diwanti-wanti, dan ditekankan oleh tim kurator. Sehingga diharapkan hal tersebut tidak terulang pada PKB tahun ini.
Hal ini pun, lanjut Agung Aryana telah dijelaskan kepada Petruk dan rekannya, bahwa hanya pada penampilan di PKB saja mereka tidak dilibatkan. Sedangkan, pada pentas di luar PKB akan tetap dilibatkan.
Agung Aryana menegaskan, bahwa Paguyuban Pecinta Seni Drama Gong Lawas sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Bali dengan visi “Nangun sat Kerthi Loka Bali”, utamanya dalam pelestarian seni budaya Bali.
Di samping juga mendukung pembinaan-pembinaan serta arahan, yang disampaikan oleh pemerintah untuk tujuan yang lebih baik.
Hal ini telah disampaikan kepada seluruh anggota Drama Gong Lawas, termasuk kepada Petruk Cs. yang merupakan legenda hidup drama gong lawas. “Kita pure ngajegin seni, tidak ada yang lain,” tandasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, I Gede Arya Sugiartha, juga membantah tudingan tersebut. Dikatakan, bahwa pada prinsipnya tidak mungkin pemerintah menjegal seniman untuk tampil di PKB.
MR Diamankan, 1 Pelaku Diduga Provokator Pengeroyokan Petugas Avsec Bandara Ngurah Rai Ditangkap! |
![]() |
---|
Pemerintah Pusat dan ADB Lirik Pembangunan Bandara Bali Utara, Dorong Pengembangan Infrastruktur |
![]() |
---|
DIREKTUR Mie Gacoan Tak Lagi Tersangka, Polda Bali Resmi Hentikan Kasus LMK Selmi & Mie Gacoan Bali |
![]() |
---|
NUANU Creative City Bantah Sejumlah Hasil Sidak Komisi 1 DPRD Bali, Ini Penjelasan Lengkapnya! |
![]() |
---|
Penyandang Disabilitas Capai 25.963 Orang, Dinsos P3A Bali Ajak Semua Pihak Berkolaborasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.