Berita Badung
Puluhan Hektar Sawah di Badung Gagal Panen, Disperpa Sampai Gunakan Drone untuk Memantau
Puluhan hektar sawah di Kabupaten Badung mengalami gagal panen pada awal Tahun 2025.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Puluhan Hektar Sawah di Badung Gagal Panen, Disperpa Sampai Gunakan Drone untuk Memantau
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Puluhan hektar sawah di Kabupaten Badung mengalami gagal panen pada awal Tahun 2025.
Kegagalan panen itu pun diketahui karena padi yang ditanam petani terserang hama tikus.
Kendati demikian pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung sudah berusaha melakukan penanganan dengan melakukan penyemprotan serangan hama.
Baca juga: Polres Bangli Bali Panen Jagung Seluas 1,5 Hektare Bersama Warga
Bahkan dengan luasnya lahan, Disperpar sampai menggunakan drone.
Kadisperpa Badung, I Wayan Wijana yang dikonfirmasi Senin 9 Juni 2025 menyatakan, luasan gagal panen mencapai puluhan hektar di tiga kecamatan.
“Iya masih ada gagal panen di wilayah Badung karena terserang hama,” ujar Wijana.
Baca juga: Gagal Panen Dampak Angin Tak Ditanggung Asuransi, Pemkab Jembrana Sarankan Petani Panen Lebih Awal
Disebutkan, lahan petani yang mengalami gagal panen ada di Kecamatan Mengwi 24,4 hektar, Abiansemal 12,17 hektar dan Petang 13 hektar. Pihaknya menyebutkan, beberapa wilayah yang mengalami gagal panen atau puso ini diakibatkan oleh serangan hama tikus.
“Sebagian besar karena hama tikus penyebab gagal panen ini. Namun terkait hal ini terus dilakukan langkah antisipasi agar tidak meluas,” ucapnya
Wijana mengaku, telah mendiskusikan hal tersebut dengan para pekaseh atau kelihan subak.
Baca juga: HANYA Butuh Waktu Panen 60 Hari, Pemkab Buleleng Berupaya Perluas Budidaya Jagung Arumba
Pihaknya mengajak untuk melakukan gerakan pengendalian (Gerdal) melalui beberapa cara, bahkan ada upacara secara niskala.
“Kami juga sudah mengajak para pekaseh melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) melalui pengeroyokan dengan asap pada lubang tikus yang aktif, membersihkan saluran irigasi, penyebaran racun tikus secara terbatas, dan upaya niskala,” jelasnya.
Selain upaya tersebut, sejatinya Disperpa Badung telah melepaskan enam ekor burung hantu sebagai predator alami tikus.
Sejumlah burung tersebut dilepaskan di beberapa wilayah, salah satunya Subak Canggu, Desa Kuwum, Kecamatan Mengwi di tahun 2022.
Baca juga: Badung Antisipasi Gagal Panen Akibat Cuaca Ekstrem, Siapkan URC Untuk Pengendalian Hama Tanaman
Meski demikian gangguan hama tikus masih mengintai.
“Hama tikus ini susah kita antisipasi, karena tidak bisa dilakukan penyemprotan. Namun bisa dilakukan dengan mencari sarangnya secara langsung,” imbuhnya
Dengan adanya gagal panen pada puluhan hektar sawah di Gumi keris, Wijana belum bisa memastikan apakah kebutuhan gabah untuk masyarakat Kabupaten Badung akan terganggu.
Baca juga: 2.000 Hektare Sawah di Denpasar Diasuransikan, Belum Ada Klaim Gagal Panen
Berdasarkan data produksi gabah Kabupaten Badung pada tahun 2024 mencapai 118,4 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan sekitar 65 ribu ton beras.
Jumlah ini lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Badung yang mencapai 47 ribu ton per tahun.
Jumlah gabah pada tahun 2024 itu pun dinilai meningkat dari tahun 2023 silam yang hanya mencapai 112 ribu ton. (*)
Berita lainnya di Pertanian di Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.