Berita Bali

DITEMUKAN Luka Bulat, Ini Hasil Pemeriksaan Luar Jenazah WNA Australia Korban Penembakan OTK 

DITEMUKAN Luka Bulat, Ini Hasil Pemeriksaan Luar Jenazah WNA Australia Korban Penembakan OTK 

Tribun Bali/I Komang Agus
Suasana di Villa Casa Santisya Jalan Pantai Munggu Seseh, Desa Munggu, Mengwi, Badung yang menjadi TKP penembakan dua WNA pada Sabtu 14 Juni 2025. Penembakan di Munggu Bali, Vila Diduga Tidak Memiliki Izin, Perbekel: Tidak Ada Melaporkan ke Desa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Jenazah warga negara asing (WNA) asal Australia Zifwan Ramadovic korban penembakan orang tidak dikenal (OTK) di sebuah vila di Jalan Pantai Munggu Seseh, Mengwi, Badung, hingga kini masih berada di Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah. 

dr. Dudut Rustyadi selaku DPJP jenazah Zifwan Ramadovic pada jumpa pers dengan media, Senin 16 Juni 2025 mengatakan belum melakukan autopsi pada jenazah tersebut. Pihaknya baru melakukan pemeriksaan luar pada jenazah. 

“Saat ini pemeriksaan untuk luar dan autopsi sudah ada (permintaan) dari Polres Badung. Cuman untuk pelaksanaannya masih menunggu keluarga salah satu mungkin dari istri untuk tanda tangan persetujuannya,” jelas, dr. Dudut. 

Baca juga: TERUNGKAP Ini Alasan Polisi Belum Tetapkan Tersangka Tajen Maut di Bangli

Lebih lanjutnya, dr. Dudut mengatakan jenazah ZR diterima pada hari Sabtu, 14 Juni 2025 sekitar pukul 05.50 Wita kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan luar pada pukul 06.42 Wita. Dari hasil pemeriksaan luar jenazah masih dalam keadaan segar belum ada ditemukan tanda-tanda pembusukan. Sementara untuk perkiraan waktu kematian belum bisa disampaikan. 

“Kemudian untuk luka-luka kami temukan ada beberapa luka dan jenis luka bervariasi, ada luka terbuka, luka lecet, luka memar,” imbuhnya. 

Baca juga: PENYEBAB AWAL! Mabuk Mangku Luwes Datangi Lokasi Tajen, Komang Alam Pun Lakukan ini

Untuk luka terbuka, dr. Dudut menjelaskan memang ada informasi korban merupakan korban penembakan karena keterangan dari polisi. Tapi saat ini belum bisa terkonfirmasi terkait luka tembaknya. Karena ada beberapa hal yang mempengaruhi antara lain masuknya anak peluru bisa secara langsung, secara pantulan, dan terdapat penghalang. Bila anak peluru masuk langsung ke tubuh korban, maka itu akan meninggalkan jejak yang sesuai dengan khas luka tembak. 

 


Salah satunya ciri khasnya adalah ditemukan luka lecet pada saat anak peluru menembus tubuh korban. Permasalahannya adalah pada benda-benda tumpul dengan kecepatan cukup tinggi tinggi menembus itu akan meninggalkan klaim lecet juga yang bisa ditemukan pada luka tembak.

 


“Misalkan korban ditusuk dengan obeng, sundasoh. Itu kalau dengan kecepatan juga akan menimbulkan jejak yang hampir sama dengan luka tembak. Artinya pada korban ini untuk lukanya tersebut akan terkonfirmasi setelah dilakukan otopsi kita temukan alur masuknya, apalagi kita temukan anak peluru atau proyektilnya maka itu sudah bisa dipastikan,” terangnya. 

 


Terdapat beberapa luka terbuka yang berbentuk bulat itu mungkin diduga luka tembak dan beberapa luka terbuka dengan bentuk yang tidak beraturan. Jadi untuk lokasi peluru tidak bisa spesifik dijelaskan, hanya  disampaikan secara umum saja. Sementara beberapa luka terbuka yang berbentuk bulat terdapat di dada kiri, di perut, di punggung tangan dan di bokong.

 


“Yang diduga luka tembak karena luka terbuka berbentuk bulat tadi. Disamping itu kami juga menemukan ada beberapa luka terbuka yang konsisten dengan kekerasan tumpul atau benda tumpul. Itu ada di daerah wajah, kemudian di dagu, bahu kiri, punggung tangan, di paha dan di kaki Itu yang konsisten dengan kekerasan tumpul,” paparnya. 

 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved