Berita Bali
Hasil Panen Rumput Laut Menurun, Nelayan di Denpasar Diberi Ratusan Paket Sembako
Setiap pagi, Ni Wayan Candri, petani rumput laut di Serangan turun ke air saat laut sedang surut.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Hasil Panen Rumput Laut Menurun, Nelayan di Denpasar Diberi Ratusan Paket Sembako
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setiap pagi, Ni Wayan Candri, petani rumput laut di Serangan turun ke air saat laut sedang surut.
Tak lama berselang, nelayan kecil mendorong perahunya menyusuri jalur yang sudah akrab sejak lama. Aktivitas ini
terus berjalan dalam ritme yang nyaris tak berubah didorong oleh keterampilan, ketekunan, dan hubungan yang erat dengan laut.
Dalam keseharian itu, komunikasi antara warga, kelompok nelayan, dan Desa Adat terus terjaga. Tidak kalah rutin, mereka juga berdiskusi dengan pihak lain yang ada di pulau Serangan, termasuk PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai pengelola KEK Kura Kura Bali, untuk koordinasi ruang dan akses mereka di dalam kawasan.
Baca juga: Tiga Jemaah Haji Asal Bali Berpulang Saat Ibadah, Sempat Pingsan Dan Terkena Serangan Jantung
Sejak beberapa bulan lalu, petani rumput laut di Serangan menghadapi penurunan hasil panen akibat serangan hama yang memengaruhi pertumbuhan rumput laut.
Meski demikian, aktivitas budidaya tetap berjalan para petani menyesuaikan metode perawatan tambak dan waktu panen sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi alam.
Di tengah upaya tersebut, dukungan dari berbagai pihak yang selama ini terlibat di kawasan turut hadir, memperkuat semangat dan menjaga keberlangsungan aktivitas pesisir secara kolektif.
Baca juga: VIRAL Kasus Dugaan Penculikan Anak Bule di Serangan, Dari Denpasar Menuju Tangerang
“Sudah sekitar 3 bulan hasil panen rumput laut menurun, tidak menentu kapan akan membaik. Untungnya saya punya usaha sampingan,” ujar Ni Wayan Candri salah satu petani rumput laut sambil membereskan isi paket.
Bertepatan dengan peringatan Hari Laut Sedunia, suasana hangat kembali terasa di area Plastic Workshop Kura Kura Bali.
Dalam kegiatan yang digelar sederhana, para nelayan berkumpul, berbagi cerita, dan menerima sekitar 400 paket sembako dari BTID, yang disalurkan secara bertahap.
Perwakilan Prajuru Desa Adat Serangan, I Wayan Patut menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya peran komunitas nelayan dalam tatanan sosial di Serangan.
“Hari ini BTID membagikan sembako kepada para nelayan sebagai bentuk menjalin tali kasih. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Hari Laut Sedunia, semua nelayan antusias baik dari para ibu, dadong-dadong, juga kakek-kakek. Bahagia nelayanku, sejahtera keluarga nelayanku,” jelas, Patut pada Jumat 20 Juni 2025.
Sementara itu, Zakki Hakim selaku Kepala Departemen Komunikasi BTID mengatakan Hari Laut Sedunia mengingatkan bahwa laut tak bisa dijaga sendiri. Komunitas nelayan adalah penjaga garis depan yang selama ini menopang kehidupan pesisir.
“Melalui langkah sederhana ini, kami ingin memberikan penghargaan tulus karena menjaga laut berarti juga menjaga mereka yang hidup bersamanya,” kata Zakki Hakim, Kepala Departemen Komunikasi BTID.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.