Bali Sekala Niskala
KISAH Perjalanan Spiritual Master Guru Ketut Arsana: 'Tuhan Beri Saya Pengetahuan Atau Mati'
Ia ingin pengetahuan, agar dapat membantu orang lain. Sehingga semua dukun, balian, orang pintar ia datangi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
TRIBUN-BALI.COM - Tidak banyak yang tahu pelik perjalanan sang master ahli Kundalini Tantra Yoga, Master Guru Ketut Arsana.
Menjadi seorang healer dan ahli spiritual, tidak serta merta ia dapatkan seperti buah jatuh dari langit. Jalan berliku, penolakan, penghinaan, penderitaan telah ia lalui demi itu semua.
Sampai pada akhirnya, ia menemukan intisari kehidupan di dunia ini, adalah menyatu dengan alam semesta. Memahami esensi manusia dan kehidupan, dalam konsep Bhuana Agung dan Bhuana Alit sebagai seorang Hindu sejati.
Baca juga: SESI Kundalini Tantra Yoga Awali BSF, Workshop Jivamukti Yoga Bersama Heeki Park Hari Kedua
Baca juga: PEMBUNUH PIL Istri Dilimpahkan Kasusnya ke Kejari Gianyar dari Penyidik Polres Gianyar, Marno Tenang
Baca juga: BABAK BARU Kasus Domino Maut di Buleleng, Gede Boy Jadi Tersangka Tunggal

Master Guru Ketut Arsana, mengisahkan semuanya berawal dari perenungan dirinya pada kehidupan di dunia ini. Rasa sakit hingga penderitaan yang ia rasakan, membuatnya bangkit.
"Saya berdoa sama Tuhan, kasi saya pengetahuan atau mati. Hanya dua pilihan saja, saya tidak mau hidup hanya sekadar hidup seperti orang biasa," sebutnya di Om Ham Retret, Ubud, Bali, 23 Juni 2025.
Ia ingin pengetahuan, agar dapat membantu orang lain. Sehingga semua dukun, balian, orang pintar ia datangi untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Dari pengalaman itu, hampir lebih dari 30 tahun ia masih terus belajar berbagai ilmu pengetahuan. Sampai akhirnya, ia menjadi seorang healer yang bisa membantu healing pada orang lain.
Salah satu konsep penyembuhan di Bali, adalah sesuai dengan ajaran Ayur Weda yaitu Usada. "Ada badan kasar, badan halus dan atman (jiwa)," sebutnya. Lanjutnya, yaitu Sthula Sarira, Suksma Sarira dan Antahkarana Sarira.
Sehingga konsep penyembuhan terkait dengan 3 hal ini, harus ada sinkronisasi badan kasar, rohani dan energi alam semesta dan semuanya melalui prana.
Prana, jelas dia, adalah kesadaran penyembuhan lewat nafas, bagaimana teknik nafas yang baik dan benar. "Manusia selalu bernafas untuk bertahan hidup, semua ada kaitan dengan Panca Maha Bhuta," katanya.
Perlu dipahami, pernafasan dalam teknik pranayama adalah bernafas dengan penuh kesadaran, sehingga terhubung dengan semesta dan Tuhan atau cahaya ilahi. "Jiwa dari nafas itu adalah prana," sebutnya.
Sadar dan kosentrasi pikiran, perasaan dan hati pada nafas itu, maka ujungnya adalah meditasi. Bagaimana seseorang merasakan udara masuk dan keluar dari hidung dan mulut dari paru-paru dan tubuh.

"Makanya di Bali praktek pranayama, kalau kundalini dan cakra tidak bangkit tidak akan bisa jadi healer atau penyembuh," tegasnya.
Ini juga terkait dengan konsep dalam ajaran tantra, mantra, yantra, oleh seorang penyembuh atau healer dengan segala teknik.
"Harus tahu itu dan seorang penyembuh juga paham sastra, harus hidup kalau belajar tantra, cakra harus hidup ini, yang bisa kontak dengan semesta Tuhan dan lainnya," tegas sang guru.
Tantra, mantra, dan yantra adalah konsep-konsep yang terkait dalam tradisi spiritual Hindu dan Buddha, terutama dalam konteks tantra dan ritual keagamaan.
Tantra adalah tradisi spiritual yang menekankan pada ritual, meditasi, dan praktik keagamaan untuk mencapai kesadaran spiritual dan kekuatan batin.
Tantra mencakup berbagai praktik, termasuk yoga, meditasi, ritual keagamaan, dan penggunaan simbol-simbol sakral.
Mantra adalah kata-kata atau frasa, yang diucapkan atau dinyanyikan dalam ritual keagamaan untuk mencapai tujuan spiritual atau kekuatan batin.
Mantra diyakini memiliki kekuatan untuk memanifestasikan keinginan, melindungi, atau membawa kesadaran spiritual. Yantra adalah simbol-simbol geometris, yang digunakan dalam ritual keagamaan untuk mencapai tujuan spiritual atau kekuatan batin.
Yantra diyakini memiliki kekuatan untuk memanifestasikan keinginan, melindungi, atau membawa kesadaran spiritual.
Dalam praktik tantra, mantra dan yantra seringkali digunakan bersamaan untuk mencapai tujuan spiritual. Misalnya, seorang praktisi tantra mungkin menggunakan yantra sebagai fokus meditasi, sambil mengucapkan mantra untuk memperkuat kesadaran spiritual.
Dengan demikian, tantra, mantra, dan yantra menjadi bagian integral dari praktik spiritual dalam tradisi tantra. "Makanya harus ada penyatuan dan pemahaman antara tantra, mantra dan yantra," sebutnya.
Itu semua perlu pelatihan yang tidak sebentar, khususnya dalam menyatukan badan kasar, badan halus dan jiwa. Memerlukan kekuatan batin atau prana, dan prana adalah energi semesta, energi alam jiwa dari alam semesta.
Sehingga muncul kecerdasan jiwa, suksma sarira dan jasmani akan kena ditambah teknik pengetahuan yang dimiliki kecerdasan pikiran, karena disentuh dengan jiwanya. "Kepintaran saja, belum jamin bisa menyentuh dan menyembuhkan orang secara total," tegasnya.

Teknik untuk membantu penyatuan, bisa dengan banyak cara seperti sound healing atau nyanyian mantra-mantra suci yang mampu menggetarkan suara semesta.
Semua itu, kata dia, akan menjadi sebuah kristal energi yang alam dibutuhkan. Sebagai healing juga oleh umat manusia, makanya mantra itu ucapan yang penting.
"Sebab begitu mengucapkan dan mendengarkan, maka otak itu akan terhipnotis dan disentuh mampu menghipnotis dirinya bagi seorang healer. Otak pikirannya salah satunya mantra, baik dengan suara bel, genta dan lainnya. Itu semua sound healing makanya agama itu healing," tegasnya.
Energi akan mengkristal lewat suara itulah, yang bisa membantu menyembuhkan dan memberikan vibrasi suci dan energi baik bagi orang banyak. Sebab di sana sama dengan prana, perasaan hati semua menyatu akan terwujud.
Inilah yang bisa menghealing orang, maka seorang penyembuh akan fokus pikiran, hati, perasaan menyatu. Sabda, bayu, idep manunggal menjadi satu dan sadar.
Guru menjelaskan, bahwa pengetahuan Weda sangat sudah lengkap, sehingga pengetahuan ini harus dibuka ke publik. Agar generasi penerus paham, makna dan tujuannya. Termasuk bisa menjadi healer dengan mempelajari Usada.
"Jangan sampai ada bahasa, 'nak mula keto' karena itu tidak relevan di zaman sekarang. Anak-anak harus diberitahu, makna canang apa, makna dupa apa, dan itu semua ada di Weda," tegasnya.
Kemudian kesadaran, meditasi, dan yoga serta puasa juga membantu seseorang kian sadar, mengaluskan jiwa sehingga balance bhuta dan dewa di dalam diri. Ujungnya adalah mendapatkan kesehatan jiwa dan raga. (*)
5 Kadis Ikuti Seleksi Sekda Gianyar Bali, Gusti Bagus Adi Widhya Utama Raih Nilai Tertinggi |
![]() |
---|
Tabrak Lari di Buleleng Bali, Deva dan Wahyu Diturunkan di Pinggir Jalan, Korban Dirawat Instensif |
![]() |
---|
Perbekel Selat dan Warganya Sepakat Damai di Bali, Cabut Laporan Dugaan Penganiayaan |
![]() |
---|
Dua PNS Jembrana Bali Dipecat Tahun Ini, Tersandung Kasus, Semaradani: Bekerja Sesuai Tupoksi |
![]() |
---|
Dipicu Bakar Sampah, Kantor Pos Tegalcangkring Bali Kebakaran, Kerugian Ditaksir Rp 10 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.