Berita Bali

Gubernur Koster Akan Bangun 4 Underpass dan Jalan Baru di Bali, Target Tahun 2028 Kemacetan Beres

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan persoalan kemacetan yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat Bali.

Istimewa
ILUSTRASI - Gambar ilustrasi desain jalan underpass di simpang tugu Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Bali. Gubernur Koster Akan Bangun 4 Underpass dan Jalan Baru di Bali, Target Tahun 2028 Kemacetan Beres 

DENPASAR, TRIBUN-BALI.COM - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan persoalan kemacetan yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat Bali, khususnya di wilayah Denpasar, Badung, dan sekitarnya, kini tengah dibahas dan segera dituntaskan.

Bahkan Koster menargetkan tahun 2028 kemacetan di Bali beres.

Untuk mewujudkan solusi jangka panjang, Koster telah mengumpulkan seluruh bupati se-Bali guna menyepakati skema kolaboratif pembangunan underpass dan jalan baru, termasuk sharing anggaran 10 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor Pajak Hotel dan Restoran (PHR).

Pembangunannya akan menggunakan dana sharing 10 persen PHR dari tiga kabupaten/kota dengan PHR tertinggi di Bali, yaitu Badung, Denpasar, dan Gianyar.

 

Menurut Koster, salah satu fokus utama adalah pembangunan 4 underpass baru di Denpasar.

Satu underpass jadi tanggungjawab Pemprov Bali, satu Kabupaten Badung, dan dua Pemkot Denpasar. 

Baca juga: VIDEO Petugas Temukan Sajam Dalam Tas Anak Jalanan di Jembrana Bali, 14 Orang Diamankan

Selain itu, juga direncanakan pembangunan jalan baru yang menghubungkan Denpasar ke Badung, Tabanan hingga Karangasem, mulai tahun 2026. 

"Pada anggaran perubahan (2025) proses perencanaan dan desain. Jika dihitung, rata-rata satu underpass butuh biaya sekitar Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. Kalau semua berjalan sesuai rencana, maka pada 2028, proyek underpass Denpasar akan selesai dan titik-titik macet itu hilang,” tegas Koster saat Penutupan Peringatan Bulan Bung Karno di Kampus ISI Bali, Denpasar, Minggu (29/6/2025).

Untuk wilayah Badung yang menjadi pusat kepadatan, Koster menyebut sudah dipetakan seluruh titik kemacetan dan ditargetkan tuntas lebih dulu mengingat kapasitas fiskal daerah yang besar.

“Karena uang Badung banyak, harus selesai duluan,” ujarnya.

Dalam skema pembiayaan, Koster menyebut bahwa pembagian 10 persen dari PHR akan menjadi tulang punggung pembangunan lintas kabupaten. 

Gubernur Bali dua periode ini menargetkan hingga Rp 780 miliar sudah terkumpul dari daerah Badung, Gianyar, dan Denpasar.

Badung memiliki target PHR tahun 2026 sebesar Rp 6,1 triliun, yang berarti kontribusi 10 persennya mencapai Rp 600 miliar.

Gianyar target Rp 900 miliar, menghasilkan Rp 90 miliar. Denpasar target Rp 900 miliar, juga berkontribusi Rp 90 miliar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved