Berita Bali

Gubernur Koster Akan Bangun 4 Underpass dan Jalan Baru di Bali, Target Tahun 2028 Kemacetan Beres

Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan persoalan kemacetan yang selama ini menjadi keluhan utama masyarakat Bali.

Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
ILUSTRASI - Gambar ilustrasi desain jalan underpass di simpang tugu Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Bali. Gubernur Koster Akan Bangun 4 Underpass dan Jalan Baru di Bali, Target Tahun 2028 Kemacetan Beres 

“Bali ini kan tidak sendiri. Kalau bisa Bali ini ingin citranya dibuat buruk supaya orang enggan datang. Kemarin sempat viral isu wisatawan mulai meninggalkan Bali dan beralih ke Lombok lewat Padangbai. Tapi coba dilihat datanya, satu hari kemarin saya cek, jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali mencapai 12 ribu, sementara mancanegara 23 ribu. Totalnya lebih dari 30 ribu orang per hari,” ungkapnya.

Praktik Nakal 

Namun demikian, Koster juga mengingatkan adanya praktik tidak resmi yang bisa merugikan Bali

“Ada juga yang nakal, menyewakan vila pribadi atau rumah pribadi kepada warga negara asing. Ini tentu akan kami tertibkan karena tidak sesuai dengan aturan,” paparnya. 

Ia menyebut praktik ini merugikan sektor pajak dan pendapatan daerah, khususnya di Kabupaten Badung.

“Sekarang ada vila milik pribadi, rumah milik pribadi, yang disewakan kepada kawannya dari luar negeri, seperti Rusia dan Ukraina. Ini kita akan tindak tegas karena merugikan pajak hotel, restoran, dan pemerintah daerah, terutama Kabupaten Badung,” kata Koster.

“Pak Sekda tolong ini ditangani dengan serius,” tegasnya.

Gubernur Koster telah melakukan pembentukan tim terpadu untuk melakukan penertiban terhadap penyewaan ilegal sekaligus terhadap wisatawan asing yang melakukan pelanggaran hukum atau norma lokal.

“Saya bentuk tim terpadu untuk melakukan penertiban. Termasuk wisatawan nakal yang tidak taat aturan, akan kita tertibkan,” ujarnya.

Ia juga menanggapi isu yang menyebutkan bahwa Bali sedang mengalami over tourism.

“Saya bilang, Bali belum over tourism. Karena belum mencapai lebih dari 100 persen. Sekarang masih di bawah 100 persen. Yang ada adalah wisatawan nakal,” jelasnya.

Menurut Koster, fenomena wisatawan nakal ini perlu ditangani secara serius.

Ia menyoroti sejumlah perilaku yang meresahkan, seperti berkendara tanpa helm, melanggar lalu lintas, bahkan melawan aparat kepolisian. 

Untuk itu, ia telah berkoordinasi dengan Kapolda Bali dan Imigrasi untuk melakukan penindakan tegas. 

“Kalau nakal, langsung kita deportasi bekerja sama dengan Imigrasi. Kalau melanggar hukum, tindak secara pidana. Semua ditertibkan agar wisatawan yang datang ke Bali tertib, disiplin, dan berkualitas,” pungkas Ketua DPD PDIP Bali ini. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved