Profil
Berpulang Setelah Sakit, Sosok Ketua DPD II Golkar Bangli, Dikenal Punya Jiwa Kepemimpinan Tinggi
Ketua DPD II Golkar Bangli, I Gusti Made Winuntara berpulang hari ini Selasa, 1 Juli 2025 pagi, di Rumah Sakit Graha Bhakti Medica, Klungkung.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Berpulang Setelah Sakit, Sosok Ketua DPD II Golkar Bangli, Dikenal Punya Jiwa Kepemimpinan Tinggi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Ketua DPD II Golkar Bangli, I Gusti Made Winuntara berpulang hari ini Selasa, 1 Juli 2025 pagi, di Rumah Sakit Graha Bhakti Medica, Klungkung.
Pria asal Banjar Sedir, Bebalang ini meninggal pasca mengalami sakit sejak beberapa bulan lalu.
Baca juga: PERDA TAJEN Jadi Bahasan Mengerucut Dewan, Fraksi Golkar Sebut Bisa Jadi Atraksi Wisata Budaya?
Namun meskipun tengah melawan sakit, jiwa kepemimpinan mendiang sangat besar.
Meskipun dalam kondisi sakit, ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai Ketua DPD Partai Golkar.
"Ajung tetap melaksanakan aktivitas selaku ketua DPD Partai Golkar," ujar I Gusti Agung Ayu Sri Puspa Dewi, anak mendiang.
Baca juga: Fraksi Golkar Minta Agar Legalitas Tajen Diperjelas Usai Kejadian Tajen Berdarah di Bangli Bali
Mendiang merupakan salah satu kader Golkar senior.
Ia mengawali kariernya di partai ini dengan menjadi kader SOKSI pada tahun 1971.
Kemudian pada tahun 2019, ia ditunjuk menjadi Plt Ketua DPD Partai Golkar Bangli, dan terpilih resmi sebagai Ketua DPD Golkar Bangli secara definitif pada masa kepengurusan 2020-2025.
Pada Pilkada 2024 kemarin, mendiang pun ikut mewarnai perhelatan perebutan kursi Wakil Bupati Bangli, dengan berpasangan dengan dengan Raden Cahyo Adhi Nugroho dengan jargon Paket Santuy.
Baca juga: Musda Golkar Bali Diundur, Demer Klaim Didukung 8 DPD II dan AMPI
Namun tidak berhasil lolos, karena hanya meraih suara 8.441 lembar.
Sebelumnya Gusti Winuntara juga gagal maju dalam pemilihan legislatif tahun 2024 sebagai angggota DPRD Provinsi Bali.
IGM Winuntara sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Graha Bhakti Medica, Klungkung, namun kondisinya menurun setelah operasi dan akhirnya meninggal dunia.
"Rencananya operasi dipilih hari Sabtu (28/6), namun karena hari tersebut merupakan hari pawetonannya, beliau meminta pelaksanaan operasi digeser jadi hari Minggu (29/6)."
"Operasi berjalan lancar, namun saat pasca operasi kondisinya menurun, dan meninggal," tambahnya.
Saat ini, jenazah IGM Winuntara masih dititipkan di RSUD Bangli menunggu hari baik untuk upacara pelebon.
"Tiang masih menunggu rembug dari keluarga dan sameton berkaitan dengan pelaksanaan pelebon," ujar Gusti Ayu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.