Kapal Tenggelam di Selat Bali

SUASANA Mencekam Jelang KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Penumpang Berteriak Panik

SUASANA Mencekam Jelang KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Penumpang Berteriak Panik

Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
PENCARIAN - Suasana pencarian para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang belum ditemukan. Pencarian di hari kedua fokus penyisiran di sisi selatan dan timur pada Jumat 4 Juli 2025. SUASANA Mencekam Jelang KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Penumpang Berteriak Panik 

Saiful, salah satu penumpang asal Jember, mengaku tak sempat memakai pelampung.

"Saat kru membagikan pelampung, saya langsung terjun ke laut karena kapal sudah miring. Kejadiannya cepat sekali. Sekitar setengah satu dini hari," ujarnya.

Saiful hanyut di laut, berjuang di tengah gelap dan ombak.

Sekitar pukul 04.00 WIB, ia akhirnya berhasil diselamatkan.

Namun ia tak tahu nasib teman-temannya.

Evakuasi Darurat dan Teriakan Minta Tolong

Sebelum benar-benar tenggelam, awak kapal sempat mengirim panggilan darurat via radio pukul 23.20 WITA.

Hanya lima belas menit kemudian, pukul 23.35 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dan diperkirakan hanyut ke selatan menuju Samudera Hindia.

Tim SAR gabungan langsung diterjunkan ke lokasi menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk evakuasi.

Hingga Kamis 3 Juli 2025 sore, total 29 orang berhasil diselamatkan dan 6 orang ditemukan meninggal dunia. 

Masih ada 30 penumpang dan kru yang belum ditemukan.

Tim SAR gabungan, helikopter, dan kapal KN SAR Permadi terus dikerahkan menyisir area perairan.

Di Posko Kemanusiaan RSU Negara, tangis dan doa keluarga korban terus mengalir.

Harapan terbesar mereka hanya satu: semua korban segera ditemukan, apapun keadaannya.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved