Berita Denpasar
Denpasar Bali Rancang Pendapatan Daerah Naik Jadi 3,36 Triliun Lebih Pada APBD Perubahan Tahun 2025
Belanja Transfer dari Rp 317,01 miliar menjadi Rp 418,89 miliar (naik Rp 101,88 miliar).
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pemkot Denpasar merancang kenaikan Pendapatan Daerah naik menjadi Rp 3,36 triliun lebih pada APBD Perubahan tahun 2025.
Pendapatan Daerah ini naik sebesar Rp 252,81 miliar lebih dari APBD 2025 yang dirancang Rp 3,1 triliun lebih.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam Rapat Paripurna ke-18 Masa Persidangan II, Kamis, 3 Juli 2025.
Peningkatan tersebut mencakup PAD sebelum perubahan dirancang Rp 1,81 triliun lebih, dan setelah perubahan menjadi Rp 2 triliun lebih, atau naik sebesar Rp 183,83 miliar lebih, yang meliputi:
"Pajak Daerah dari Rp 1,58 triliun menjadi Rp 1,71 triliun, naik Rp 123,5 miliar," paparnya.
Retribusi Daerah dari Rp 152,73 miliar menjadi Rp 170,34 miliar (naik Rp17,6 miliar)
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dari Rp 64,02 miliar menjadi Rp 99,48 miliar (naik Rp 35,45 miliar)
Lain-lain PAD yang Sah dari Rp 14,91 miliar menjadi Rp 22,18 miliar (naik Rp 7,27 miliar)
Baca juga: SETUJUI Perda Pertanggungjawaban APBD 2024, Dewan Ingatkan Pemda Tetap Cermat Biayai UHC
Sedangkan untuk Pendapatan Transfer sebelum perubahan dirancang Rp 1,28 triliun lebih, dan setelah perubahan menjadi Rp 1,35 triliun lebih, atau naik Rp 67,51 miliar lebih.
Terdiri atas Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat dari Rp 1,173 triliun menjadi Rp 1,174 triliun (naik Rp 59,79 juta).
Pendapatan Transfer Antar Daerah dari Rp 115,54 miliar menjadi Rp 182,99 miliar (naik Rp 67,45 miliar).
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah ada tambahan baru berupa Pendapatan Hibah dari Bank Pembangunan Daerah Bali sebesar Rp 1,46 miliar lebih.
Selanjutnya, Belanja Daerah sebelum perubahan dirancang sebesar Rp 3,59 triliun lebih, dan setelah perubahan menjadi Rp 4 triliun lebih.
Hal ini mengalami kenaikan sebesar Rp 418,66 miliar lebih.
Rinciannya berupa Belanja Operasi dari Rp 2,55 triliun menjadi Rp 2,61 triliun (naik Rp 57,27 miliar).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.