Berita Badung
Penobatan Raja Mengwi XIII Digelar di Pura Taman Ayun Bali, AA Gede Agung Jalani Bhiseka Ida Cokorda
Dalam pertemuan keluarga besar puri itu semua peserta sepakat meminta agar Gde Agung “Mebhiseka Ratu Ida Cokorda”.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Dukungan yang sama juga disampaikan dalam beberapa kali rapat oleh krama atau masyarakat dari 38 desa adat anggota Mangu Kerta Mandala, Kecamatan Mengwi yang merupakan wadah atau forum bagi seluruh bendesa adat se-Mengwi yang berperan penting dalam menjaga kelestarian adat, agama, dan budaya.
“Setelah berpikir dalam rentang waktu yang cukup lama dan dengan mempertimbangkan pentingnya meneruskan tradisi (dresta) puri, menjaga eksistensi Puri Ageng Mengwi, dan peningkatan kualitas keimanan diri, akhirnya Anak Agung Gde Agung menerima permintaan semeton puri yang didukung oleh krama Desa Adat Mangu Kerta Mandala Kecamatan Mengwi,” ujarnya.
Sementara itu, Gde Agung mengatakan jika Bhiseka yang dilaksanakan agar bisa meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada masyarakat, terutama secara niskala.
Sehingga sebagian besar acara Bhiseka itu merupakan acara spiritual.
“Jadi ini untuk meningkatkan pengabdian saya secara niskala ke atas atau leluhur dan secara sekala itu di masyarakat,” ujarnya.
Diakui sebagai orang kelahiran puri, dirinya harus bisa melaksanakan drasta dan swadarma.
Diakui Puri itu baru bermakna jika sudah bisa melaksanakan tiga hal yakni mengajegkan agama Hindu sesuai dengan drasta-nya, begitu juga dalam tatanan kehidupan sehari-hari bisa melaksanakan drasta dan sesana puri atau etika moral.
Sementara yang terakhir yakni bisa melaksanakan suadarmaning puri.
“Jadi yang ketiga ini merupakan kewajiban-kewajiban puri. Mulai dari kewajiban sekala maupun niskala, sehingga bisa menjaga estensinya kepada masyarakat,” ucapnya sembari mengatakan, jika semua itu tidak dilakukan, sepertinya puri tidak bermakna puri.
Lebih lanjut pihaknya berharap, acara Bhiseka Cokorda yang dilaksanakan berjalan dengan lancar.
Bahkan pihaknya meminta kepada masyarakat terutama asta puri bisa ngerastitiang sehingga prosesi berjalan sesuai dengan harapan.
Karier Gde Agung
Nama Anak Agung Gde Agung tidak asing di masyarakat Bali, khususnya Kabupaten Badung. Sebelum melaksanakan Bhiseka Cokorda, penglingsir Puri Ageng Mengwi, Badung itu sempat mengabdikan dirinya di masyarakat melalui pemerintahan.
Lahir pada Rabu, 25 Mei 1949, Anak Agung Gde Agung meniti karier menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Setelah itu, kemudian beralih profesi sebagai notaris, dan atas permintaan serta dukungan masyarakat dari berbagai lapisan terpilih sebagai Bupati Badung masa bakti 2005-2010.
Raja Mengwi
Ida Cokorda
Pura Taman Ayun
Anak Agung Gde Agung
Puri Ageng Mengwi
Badung
Bali
Tribun Bali
Apa itu Upacara Abhiseka Cokorda di Bali? Prosesi Sakral yang Jaga Eksistensi Puri Ageng Mengwi |
![]() |
---|
VIDEO Kolaborasi Pecalang dan Banser, Puri Buleleng Tegas Tolak Premanisme Berkedok Ormas di Bali |
![]() |
---|
Bupati dan Wabup. Badung Ngupasaksi Karya Atma Wedana di Puri Agung Banyuning Bongkasa Badung Bali |
![]() |
---|
TPS3R Pertiwi Kerthi Desa Dauh Puri Kaja Akan Diperluas, Pemkot Denpasar Serahkan Lahan 2,7 Are |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.