Kapal Tenggelam di Selat Bali
Puluhan Korban KMP Tunu Pratama Diduga Berada Dalam Laut, KNKT Sebut Datum Kapal Masih Dipastikan
Ketua KNKT meninjau langsung barang bukti berupa sekoci yang berada di waterbee dan saat ini telah dibawa ke Ketapang.
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Puluhan korban Kapal Tunu Pratama Jaya yang belum ditemukan diduga masih berada dalam laut.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana TNI (Purn) R. Eko Suyatno saat di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
“Hitungan saya berdasarkan hari memang sudah terjadi pembusukan, khususnya korban yang berada di bawah air,” ujarnya, Senin 7 Juli 2025.
Menurutnya, bukan berarti mereka masih berada di dalam kapal, sebab belum ada validasi yang ilmiah.
Baca juga: Hari Ke-6 Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali: 38 Korban Sudah Ditemukan, 27 Masih Hilang
“Saya belum berani menyebutkan berada di dalam kapal, tetapi di bawah air,” kata Eko.
Indikasi pembusukan korban tersebut, kata dia, setelah ditemukannya satu jenazah berkelamin laki-laki yang berhasil ditemukan TNI AL, Minggu 6 Juli 2025.
Lokasi penemuan mayat tidak jauh dari tempat tenggelamnya kapal.
“Bisa dilihat saat kami melabeli kulit (korban) jenazah korban laki-laki, karena saat ditemukan posisinya terlungkup, sementara kalau perempuan pasti terlentang,” ulas Eko seperti dilansir Tribunjatim-timur.com.
Eko menyebut, adanya korban yang berada di bawah air muncul di permukaan tersebut menjadi tanda, adanya progres positif pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan ini.
Sementara itu, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyampaikan dukacita yang mendalam atas musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
“Kami mendoakan agar korban yang belum ditemukan segera dapat dievakuasi dan seluruh keluarga korban diberikan ketabahan serta dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan, baik dalam bentuk pertolongan langsung maupun santunan yang layak,” ujar Ketua Umum DPP Gapasdap Khoiri Soetomo, Minggu 6 Juli 2025.
Khoiri juga menyoroti pernyataan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Aras, soal usia kapal penyeberangan di Indonesia.
Khoiri mengatakan, tidak ada korelasi langsung antara usia kapal dengan kelaiklautan kapal.
Walaupun berusia tua, tetapi kapal setiap tahun melaksanakan kegiatan pengedokan dan dalam pengedokan tersebut akan dilakukan penggantian part yang dinilai di bawah standar klas.
“Dan selama doking dilakukan pengawasan yang ketat oleh BKI dan Marine Inspektor dari Kementerian Perhubungan. Selain itu ada perbedaan dengan kendaraan darat seperti mobil dan motor, kapal laut dibangun melalui proses rekayasa yang matang dan dirancang untuk masa operasional jangka Panjang,” katanya.
Khoiri menjelaskan, pada saat kapal akan beroperasi juga diwajibkan melalui proses pemeriksaan dan sertifikasi yang sangat ketat, melibatkan berbagai institusi seperti Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), serta wajib memiliki sertifikat kelayakan yang sah sebelum Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan oleh Syahbandar.
Di samping itu, kapal wajib diasuransikan secara lengkap, termasuk untuk hull & machinery, wreck removal, serta oil pollution liability, semuanya melalui prosedur evaluasi kelayakan laut (sea worthiness) secara berkala.
Khoiri menyambut baik niat Komisi V DPR RI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran, dan berharap proses investigasi yang sedang dilakukan oleh KNKT dapat memberikan rekomendasi yang konstruktif, objektif, dan berbasis data teknis.
Dalam semangat tersebut, Gapasdap mengimbau agar semua pihak menghindari generalisasi dan tetap menunggu hasil investigasi resmi sebelum menyimpulkan penyebab insiden.
“Kami juga mendesak pemerintah untuk memberikan dukungan nyata dalam rejuvenasi armada, termasuk melalui skema pembiayaan ringan dan stimulus fiskal, serta mendorong industri galangan kapal nasional agar mampu menyediakan kapal berkualitas tinggi dengan waktu pengerjaan yang efisien dan harga yang lebih kompetitif,” katanya seperti dilansir tribunnews.com.
Sebagai asosiasi, DPP Gapasdap tetap berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan transportasi penyeberangan yang andal, selamat, manusiawi, dan berkelanjutan, demi kepentingan masyarakat luas serta mendukung konektivitas nasional. (ali)
KNKT Sebut Datum Kapal Masih Dipastikan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya menyampaikan, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono melakukan kunjungan ke Posko SAR Gabungan Gilimanuk, Bali, Senin 7 Juli 2025.
Ketua KNKT meninjau langsung barang bukti berupa sekoci yang berada di waterbee dan saat ini telah dibawa ke Ketapang.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono melakukan kunjungan di Posko SAR Gabungan Gilimanuk, mengatakan sampai saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian korban dan barang sembari mencari dan memastikan datum (titik) letak KMP Tunu Pratama Jaya di perairan.
Soerjanto juga sempat melakukan pengecekan sekoci dari KMP Tunu Jaya Pratama yang sebelumnya digunakan empat orang korban selamat dari insiden tersebut di hari pertama.
Sekoci tersebut kemudian dievakuasi atau dibawa ke Posko Ketapang.
“Untuk melihat penanganan di posko terkait insiden KMP Tunu Pratama Jaya. Secara umum di sini sangat bagus. Termasuk keluarga penumpang yang ada di sini dipedulikan oleh para pihak,” jelas Soerjanto saat dikonfirmasi, kemarin.
Menurutnya, pihaknya bersama instansi lain juga melaksanakan diskusi terkait adanya pencarian under water dari petugas khusus.
Ini untuk sinkronisasi juga memaksimalkan penanganan di Ketapang dan Gilimanuk.
Disinggung mengenai titik kapal, Soerjanto mengakui masih dilaksanakan pencarian untuk memastikan datum (titik) letak KMP Tunu Pratama Jaya di mana.
“Sementara temuan dari barang penumpang juga sudah banyak ditemukan dan diserahkan ke Posko Ketapang. Kita juga sudah sampaikan keluarga penumpang agar melihat dulu,” kata dia.
“Setelah kita gunakan untuk identifikasi oleh Tim DVI, kemungkinan ada rambut atau lainnya untuk tes DNA, selanjutnya bisa diambil oleh keluarga penumpang,” tandasnya. (mpa)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.