Kecelakaan di Bangli

Keluarga Korban Tabrak Truk di Bangli Berharap Bantuan untuk Perbaikan Rumah dan Biaya Upakara

Pasca kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Kintamani-Bangli kawasan Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli

Istimewa
TKP - Kondisi rumah korban pasca tragedi kecelakaan di Jalan Raya Kintamani-Bangli kawasan Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Kamis (10/7). Korban berharap mendapat bantuan agar bisa keluar dari situasi ini. 

Selain korban fisik dan nyawa, beberapa dari mereka juga merupakan korban materiil seperti kerusakan kendaraan karena diserempet atau ditabrak.

Adapun para korban lainnya, pengemudi mobil Suzuki AVP DK 1961 ACA atas nama I Nengah Tingkah (42) asal Banjar Palaktiying, Desa Landih, Kecamatan/Kabupaten Bangli, pengemudi mobil Isuzu Elf DK 8103 GZ atas nama Pak Manya asal Banjar Palatiying, pemilik mobil Toyota Avanza DK 1671 ST atas nama I Nengah Mertayasa (45) asal Banjar Kayang, Desa Kayubihi.

Gardana tertabrak truk saat hendak memutar balik mobilnya di kawasan Bangklet. Iapun tewas di tempat, dan kondisi mobilnya rusak parah. Mesin mobil copot, bodi mobil gepeng dan beberapa bagian dalam mobilnya berhamburan.

Tewasnya Garsana menyisakan kisah pilu. Pria asal Banjar Bunteh itu meninggalkan tiga anak. Satu anak duduk di bangku SMK, satu anak masih di SD, dan satu anak belum sekolah. 

Diketahui bahwa sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi, pria yang karib disapa Gar itu, hendak menjual dacin, dan menjual mobil Feroza yang dibawanya saat ditabrak.

Bahkan pembeli Feroza tersebut sudah menunggunya di rumah. Namun nasib berkata lain, mobil Feroza ringsek dan Gar pulang dalam keadaan meninggal dunia. 

Seorang warga setempat, I Made Tukik mengatakan, kabar meninggalnya Gar membuat duka bagi warga yang mengenalnya. Bahkan dirinya tak menyangka, karena malam hari sebelum kejadian, mereka sempat bersama.

“Malamnya kami masih bersama, tetapi paginya ada kabar meninggal. Selama ini orangnya asyik diajak bergaul, semua warga mengenalnya,” ujar Tukik pada Jumat (11/7).

Tukik mengatakan, pagi hari sebelum kejadian, ada warga dari Tabanan yang datang ke banjar, menanyakan rumah Gar. Disebutkan warga tersebut sudah memiliki janji dengan Gar dengan keperluan jual beli mobil. Yakni, mobil Feroza yang dikendarai rencananya akan dijual. 

“Ada paman saya diajak ngobrol sama calon pembeli mobil. Ada di sana sekitar 25 menit. Saat Gar ditelepon, telepon hanya berdering, tapi tak ada yang mengangkat,” ujar Tukik.

Terkait keperluan Gar ke Bangli, Tukik mengatakan akan menjual dacin. Sebab selama ini, Gar dikenal suka membantu orang menjual barang atau sejenis calo.

“Informasinya keluar rumah mau jual dacin.  Orangnya sudah menikah meninggalkan 3 anak. Sudah dimakamkan di kuburan banjar,” ujar Tukik. (*)

 

Berita lainnya di Kecelakaan di Bangli

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved