Kecelakaan di Bangli

Keluarga Korban Tabrak Truk di Bangli Berharap Bantuan untuk Perbaikan Rumah dan Biaya Upakara

Pasca kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Kintamani-Bangli kawasan Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli

Istimewa
TKP - Kondisi rumah korban pasca tragedi kecelakaan di Jalan Raya Kintamani-Bangli kawasan Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Kamis (10/7). Korban berharap mendapat bantuan agar bisa keluar dari situasi ini. 

Keluarga Korban Tabrak Truk di Bangli Berharap Bantuan untuk Perbaikan Rumah dan Biaya Upakara

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pasca kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Kintamani-Bangli kawasan Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Kamis (10/7), keluarga korban masih kesusahan.

Pasalnya, dalam tragedi ini, tidak hanya adanya korban jiwa tetapi juga korban materi.

Seperti dua rumah rusak, warung, dan angkul-angkul.

Selain itu juga terdapat kerusakan pada mobil, salah satunya mobil Avanza yang terkena sapuan mobil Feroza yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

Keluarga korban lainnya, yakni Nanda rumah, warung serta angkul-angkulnya rusak parah akibat kejadian ini beraharap ada iktikad baik dari pihak perusahaan truk untuk memberi ganti rugi.

Begitu pula dengan kaluarga Wayan Merdana, anak korban Nengah Resep yang menjadi salah satu korban meninggal juga berharap mendapat ganti rugi dalam peristiwa ini.

"Yen dados tunas tiang, mangda ledang mantu pekeweh tiang puniki, santukan tiang ketiben keblebehan wastane sekadi puniki sampai hancur puniki, sira manten je ngerasang beban pikiran tiang akeh kenten napi, len ampun ditinggal almarhum, len masalah menyangkut biaya benjangan" ujar Merdana.

Baca juga: Kisah Pilu Korban Kecelakaan Truk di Bangli, Tinggalkan 3 Anak, Garsana Pergi untuk Jual Dacin

(Kalau boleh saya minta, mudah-mudahan bisa membantu kesulitan saya ini, karena saya tertimpa musibah sampai hancur (rumah) ini, siapapun pasti merasakan beban pikiran saya banyak, mana saya ditinggal almarhum, mana menyangkut masalah biaya besok lusa).

Hal senada juga diungkapkan Ketut Sutri, keponakan Ketut Resep.

"Harapan dari keluarga, dari pemilik truk sedikit tidaknya punya rasa kasihanlah sama keponakan tiang, tiang ten wenten napi driki, (saya tidak punya apa di sini) dari segi bangunan biar bisa dibantu," tambah Sutri.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Kintamani-Bangli kawasan Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, Kamis (10/7) sekitar pukul 08.30 Wita.

Kecelakaan disebabkan truk pengangkut semen dengan nomor polisi BK 8709 EM mengalami rem blong, dan menabrak sejumlah kendaraan dan bangunan.

Baca juga: VIDEO Wayan Garsana Hendak Putar Mobil, Nahas Dihantam Truk Rem Blong Muatan Semen di Bangli Bali

Jumlah korban dalam peristiwa ini sebanyak 7 orang. Dari total korban tersebut, sebanyak 4 orang meninggal dunia.

Adalah Ni Nengah Rania (71) warga Banjar Palaktiying, Desa Landih, Kecamatan/Kabupaten Bangli, I Wayan Garsana (35) asal Banjar Bunteh, Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, I Nengah Resep (73) asal Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, dan Siswanto (54) asal Desa Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Selain korban fisik dan nyawa, beberapa dari mereka juga merupakan korban materiil seperti kerusakan kendaraan karena diserempet atau ditabrak.

Adapun para korban lainnya, pengemudi mobil Suzuki AVP DK 1961 ACA atas nama I Nengah Tingkah (42) asal Banjar Palaktiying, Desa Landih, Kecamatan/Kabupaten Bangli, pengemudi mobil Isuzu Elf DK 8103 GZ atas nama Pak Manya asal Banjar Palatiying, pemilik mobil Toyota Avanza DK 1671 ST atas nama I Nengah Mertayasa (45) asal Banjar Kayang, Desa Kayubihi.

Gardana tertabrak truk saat hendak memutar balik mobilnya di kawasan Bangklet. Iapun tewas di tempat, dan kondisi mobilnya rusak parah. Mesin mobil copot, bodi mobil gepeng dan beberapa bagian dalam mobilnya berhamburan.

Tewasnya Garsana menyisakan kisah pilu. Pria asal Banjar Bunteh itu meninggalkan tiga anak. Satu anak duduk di bangku SMK, satu anak masih di SD, dan satu anak belum sekolah. 

Diketahui bahwa sebelum peristiwa tragis tersebut terjadi, pria yang karib disapa Gar itu, hendak menjual dacin, dan menjual mobil Feroza yang dibawanya saat ditabrak.

Bahkan pembeli Feroza tersebut sudah menunggunya di rumah. Namun nasib berkata lain, mobil Feroza ringsek dan Gar pulang dalam keadaan meninggal dunia. 

Seorang warga setempat, I Made Tukik mengatakan, kabar meninggalnya Gar membuat duka bagi warga yang mengenalnya. Bahkan dirinya tak menyangka, karena malam hari sebelum kejadian, mereka sempat bersama.

“Malamnya kami masih bersama, tetapi paginya ada kabar meninggal. Selama ini orangnya asyik diajak bergaul, semua warga mengenalnya,” ujar Tukik pada Jumat (11/7).

Tukik mengatakan, pagi hari sebelum kejadian, ada warga dari Tabanan yang datang ke banjar, menanyakan rumah Gar. Disebutkan warga tersebut sudah memiliki janji dengan Gar dengan keperluan jual beli mobil. Yakni, mobil Feroza yang dikendarai rencananya akan dijual. 

“Ada paman saya diajak ngobrol sama calon pembeli mobil. Ada di sana sekitar 25 menit. Saat Gar ditelepon, telepon hanya berdering, tapi tak ada yang mengangkat,” ujar Tukik.

Terkait keperluan Gar ke Bangli, Tukik mengatakan akan menjual dacin. Sebab selama ini, Gar dikenal suka membantu orang menjual barang atau sejenis calo.

“Informasinya keluar rumah mau jual dacin.  Orangnya sudah menikah meninggalkan 3 anak. Sudah dimakamkan di kuburan banjar,” ujar Tukik. (*)

 

Berita lainnya di Kecelakaan di Bangli

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved