Jalan Rusak di Bali

DAMPAK Jalan Bajera Jebol! Ruas Jalan Alternatif Macet,Truk Logistik Padati Jalur Amlapura-Singaraja

Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap menurunkan sejumlah personil untuk melakukan pengaturan lalu lintas, agar tidak terjadi macet total.

ISTIMEWA
Perbaikan jalan Denpasar - Gilimanuk yang kondisinya jebol dilakukan oleh Balai Jalan Nasional pada Selasa 8 Juli 2025. 

TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah ruas Jalan di Bali mengalami kepadatan lalu lintas setelah jalan yang menghubungkan Denpasar-Gilimanuk tepatnya di dekat pasar Bajera, Desa Selemadeg jebol. Hal itu pun karena dilakukan pengalihan arus lalu lintas sehingga kendaraan besar dari arah Gilimanuk menuju Denpasar harus melalui jaluar alternatif, seperti Singaraja, Bedugul, Kintamani, dan Karangasem.

Kasat lantas Polres Tabanan AKP Anton Suherman saat dikonfirmasi Minggu (13/7) tidak menampik saat ini sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan karena peningkatan volume kendaraan. “Iya dampak jebolnya jalan utama membuat sejumlah ruas jalan yang merupakan jalur alternatif menjadi padat kendaraan,” ujarnya saat dikonfirmasi, kemarin.

Pihaknya mengaku ada sejumlah jalan yang mengalami padat lalu lintas saat ini yakni Simpang Antosari-Pupuan, Gilimanuk-Denpasar di simpang Pasar Bajera-Simpang Saraswati dan Jalan Raya Bedugul. Semua jalan itu katanya merupakan jalan alternatif saat ini. “Tiga simpang ini yang padat lalu lintas. Kendaraan besar memutar sekarang karena jalan jebol,” bebernya.

Baca juga: BANGKAI KMP Tunu Ditemukan di Kedalaman 49 Meter, KNKT Ungkap Penyebab Kapal Tenggelam di Selat Bali

Baca juga: AKLAMASI! Demer Nahkodai Golkar Bali, Segera Gelar Konsolidasi dan Penataan Organisasi

Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap menurunkan sejumlah personil untuk melakukan pengaturan lalu lintas, agar tidak terjadi macet total. Namun tidak menutup kemungkinan karena volume kendaraan meningkat di jalan tersebut membuat arus lalu lintas tersendat.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tabanan Made Murdika juga tidak menampik hal tersebut. Hanya saja terkait jalan yang jebol pihaknya mengaku jalan itu merupakan jalan nasional.
“Kami di Dishub hanya membantu mencari jalan alternatif yang bisa dilewati oleh kendaraan dengan ukuran tertentu untuk mengurai kemacetan di wilayah Tabanan,” jelasnya.

Hanya saja terkait dengan kemacetan yang terjadi pihaknya tidak melakukan pendataan pasti. Namun dia menyarankan konfirmasi ke Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) terkait kemacetan di Jalan Nasional. “Data kemacetan akibat jalan jebol mohon dikonfirmasi ke BPTD,” imbuhnya.

Sementara itu, jalur Amlapura-Singaraja mengalami peningkatan volume kendaraan yang cukup siginifikan dalam beberapa hari terakhir. Setelah penutupan jalur utama Gilimanuk-Denpasar, menyusul jebolnya jalan di wilayah Bajera. Jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng itu, saat ini dipadati kendaraan besar seperti truk logistik.

“Beberapa hari ini banyak truk besar yang lewar jalur ini, padahal jalan tidak lebar dan banyak tikungan. Kami pengendara roda dua juga harus lebih hati-hati,” ujar seorang warga asal Desa Abang, Wayan Yudira, Minggu (13/7).

Hal ini menjadi atensi jajaran Polres Karangasem, untuk memastikan lalu lintas di ruas jalan tersebut tetap lancar. Kapolres Karangasem, AKBP Joseph Edward Purba mengatakan, pihaknya tetap menyiagakan personel tambahan untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan arus lalu lintas di jalur.

“Kami juga telah menyiagakan personel Satuan Lalu Lintas untuk mengantisipasi kepadatan arus lintas imbas dari pengalihan arus dari arah Gilimanuk ke Karangasem,” tambah AKBP Joseph, Minggu (13/7).

Pihaknya mengungkapkan, sempat terjadi kemacetan panjang di Jalur Amlapura-Singaraja, imbas dari sebuah truk tronton pengangkut semen terperosok di Jalan Raya Lingkungan Berina, Banjar Dinas Tista Gede, Desa Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, pada Jumat malam (11/7) sekitar pukul 20.30 Wita.
Sehingga pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan, agar lalu lintas dapat kembali lancar.

Pihaknya memastikan polres Karangasem siaga 24 jam untuk memastikan kelancaran dan keamanan lalu lintas di wilayah tersebut. Masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi nomor darurat 110.

“Kami mengimbau kepada para pengemudi, khususnya pengendara kendaraan berat, untuk selalu berhati-hati saat melintasi ruas jalan tersebut, terutama pada malam hari,” jelasnya. 

Sementara itu, pengalihan arus lalu lintas tersebut juga membuat jalur Denpasar - Singaraja menjadi lebih padat dari biasanya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra tak memungkiri adanya terjadi penumpukan arus lalu lintas. Khususnya perihal kemacetan, Gunawan mengatakan kebanyakan terjadi di jalur Gitgit menuju Wanagiri. 

Kemacetan ini akibat limpahan arus dari Denpasar yang hendak menuju Gilimanuk, demikian pula sebaliknya dari Gilimanuk menuju Denpasar. “Ini karena ruas jalan Gitgit menuju Wanagiri tikungannya pendek dan menanjak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved