Jalan Rusak di Bali
DAMPAK Jalan Bajera Jebol! Ruas Jalan Alternatif Macet,Truk Logistik Padati Jalur Amlapura-Singaraja
Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap menurunkan sejumlah personil untuk melakukan pengaturan lalu lintas, agar tidak terjadi macet total.
TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah ruas Jalan di Bali mengalami kepadatan lalu lintas setelah jalan yang menghubungkan Denpasar-Gilimanuk tepatnya di dekat pasar Bajera, Desa Selemadeg jebol. Hal itu pun karena dilakukan pengalihan arus lalu lintas sehingga kendaraan besar dari arah Gilimanuk menuju Denpasar harus melalui jaluar alternatif, seperti Singaraja, Bedugul, Kintamani, dan Karangasem.
Kasat lantas Polres Tabanan AKP Anton Suherman saat dikonfirmasi Minggu (13/7) tidak menampik saat ini sejumlah ruas jalan mengalami kemacetan karena peningkatan volume kendaraan. “Iya dampak jebolnya jalan utama membuat sejumlah ruas jalan yang merupakan jalur alternatif menjadi padat kendaraan,” ujarnya saat dikonfirmasi, kemarin.
Pihaknya mengaku ada sejumlah jalan yang mengalami padat lalu lintas saat ini yakni Simpang Antosari-Pupuan, Gilimanuk-Denpasar di simpang Pasar Bajera-Simpang Saraswati dan Jalan Raya Bedugul. Semua jalan itu katanya merupakan jalan alternatif saat ini. “Tiga simpang ini yang padat lalu lintas. Kendaraan besar memutar sekarang karena jalan jebol,” bebernya.
Baca juga: BANGKAI KMP Tunu Ditemukan di Kedalaman 49 Meter, KNKT Ungkap Penyebab Kapal Tenggelam di Selat Bali
Baca juga: AKLAMASI! Demer Nahkodai Golkar Bali, Segera Gelar Konsolidasi dan Penataan Organisasi
Kendati demikian, pihaknya mengaku tetap menurunkan sejumlah personil untuk melakukan pengaturan lalu lintas, agar tidak terjadi macet total. Namun tidak menutup kemungkinan karena volume kendaraan meningkat di jalan tersebut membuat arus lalu lintas tersendat.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Tabanan Made Murdika juga tidak menampik hal tersebut. Hanya saja terkait jalan yang jebol pihaknya mengaku jalan itu merupakan jalan nasional.
“Kami di Dishub hanya membantu mencari jalan alternatif yang bisa dilewati oleh kendaraan dengan ukuran tertentu untuk mengurai kemacetan di wilayah Tabanan,” jelasnya.
Hanya saja terkait dengan kemacetan yang terjadi pihaknya tidak melakukan pendataan pasti. Namun dia menyarankan konfirmasi ke Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) terkait kemacetan di Jalan Nasional. “Data kemacetan akibat jalan jebol mohon dikonfirmasi ke BPTD,” imbuhnya.
Sementara itu, jalur Amlapura-Singaraja mengalami peningkatan volume kendaraan yang cukup siginifikan dalam beberapa hari terakhir. Setelah penutupan jalur utama Gilimanuk-Denpasar, menyusul jebolnya jalan di wilayah Bajera. Jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng itu, saat ini dipadati kendaraan besar seperti truk logistik.
“Beberapa hari ini banyak truk besar yang lewar jalur ini, padahal jalan tidak lebar dan banyak tikungan. Kami pengendara roda dua juga harus lebih hati-hati,” ujar seorang warga asal Desa Abang, Wayan Yudira, Minggu (13/7).
Hal ini menjadi atensi jajaran Polres Karangasem, untuk memastikan lalu lintas di ruas jalan tersebut tetap lancar. Kapolres Karangasem, AKBP Joseph Edward Purba mengatakan, pihaknya tetap menyiagakan personel tambahan untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan arus lalu lintas di jalur.
“Kami juga telah menyiagakan personel Satuan Lalu Lintas untuk mengantisipasi kepadatan arus lintas imbas dari pengalihan arus dari arah Gilimanuk ke Karangasem,” tambah AKBP Joseph, Minggu (13/7).
Pihaknya mengungkapkan, sempat terjadi kemacetan panjang di Jalur Amlapura-Singaraja, imbas dari sebuah truk tronton pengangkut semen terperosok di Jalan Raya Lingkungan Berina, Banjar Dinas Tista Gede, Desa Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, pada Jumat malam (11/7) sekitar pukul 20.30 Wita.
Sehingga pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan, agar lalu lintas dapat kembali lancar.
Pihaknya memastikan polres Karangasem siaga 24 jam untuk memastikan kelancaran dan keamanan lalu lintas di wilayah tersebut. Masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi nomor darurat 110.
“Kami mengimbau kepada para pengemudi, khususnya pengendara kendaraan berat, untuk selalu berhati-hati saat melintasi ruas jalan tersebut, terutama pada malam hari,” jelasnya.
Sementara itu, pengalihan arus lalu lintas tersebut juga membuat jalur Denpasar - Singaraja menjadi lebih padat dari biasanya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Buleleng, Gede Gunawan Adnyana Putra tak memungkiri adanya terjadi penumpukan arus lalu lintas. Khususnya perihal kemacetan, Gunawan mengatakan kebanyakan terjadi di jalur Gitgit menuju Wanagiri.
Kemacetan ini akibat limpahan arus dari Denpasar yang hendak menuju Gilimanuk, demikian pula sebaliknya dari Gilimanuk menuju Denpasar. “Ini karena ruas jalan Gitgit menuju Wanagiri tikungannya pendek dan menanjak.
Sehingga kendaraan besar yang memiliki beban berat, cukup sulit melakukan manuver. Apalagi juga sopirnya kurang berpengalaman. Alhasil terjadi kemacetan,” jelasnya dikonfirmasi Minggu (13/7).
Sedangkan di ruas jalan Singaraja - Gilimanuk, diakui Gunawan tidak terjadi kemacetan. Walaupun memang kondisi jalan cukup padat dengan kendaraan besar. “Kalau kemacetan tidak ada, hanya kepadatan saja. Itupun hanya saat malam hari,” imbuhnya.
Demikian pula untuk jalur Singaraja - Amlapura yang menjadi perlintasan kendaraan sumbu tiga atau lebih. Gunawan mengatakan hingga perbatasan Buleleng tidak ada kemacetan. “Kalau di wilayah timur landai. Tidak terlalu parah kemacetannya,” kata dia.
Untuk mengatensi pergerakan truk-truk besar dari Denpasar menuju Singaraja, sejumlah personel telah dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas. Selain itu, sopir truk diminta tidak percaya 100 persen pada google map.
Sebaliknya pada setiap persimpangan yang membutuhkan petunjuk, Gunawan mengatakan telah dipasangi rambu-rambu portable. Karenanya ia menyarankan sopir truk mengikuti arahan rambu yang ada.
“Google maps itu belum tentu sesuai kenyataan. Oleh sebab itu kami dari dinas perhubungan mengimbau agar mengikuti petunjuk-petunjuk portable yang akan kami berikan, serta arahan dari petugas baik dinas perhubungan maupun satlantas,” jelasnya.

Sebabkan Kecelakaan
Di sisi lain, sejak adanya pengalihan arus lalu lintas dilaporkan ada beberapa peristiwa kecelakaan terjadi. Kecelakaan ini akibat sopir kendaraan besar kurang familiar saat melintasi jalur Buleleng.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin, mengungkapkan bahwa selama pengalihan arus, pihaknya mencatat dua kecelakaan lalu lintas tunggal atau out of control di wilayah Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Keduanya melibatkan kendaraan truk besar yang mengalami kendala saat melewati tanjakan tajam.
Kecelakaan pertama terjadi pada Selasa (8/7) sekitar pukul 11.15 Wita di jalur Singaraja-Denpasar di wilayah Desa Wanagiri. Truk DK 8744 GV terjungkal hingga miring saat melintasi jalan menanjak.
Sementara kecelakaan kedua terjadi pada Jumat (11/7) pukul 12.30 Wita di Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada. Truk S 9445 NF yang membawa muatan baja ringan kehilangan kendali di tanjakan hingga terperosok ke kebun warga sedalam lima meter.
“Untuk mengantisipasi kecelakaan serupa, kami telah melakukan penyekatan dan pengamanan di beberapa titik strategis. Misalnya di depan Pasar Banyuasri, Tugu Tiga Singaraja, Terminal Sangket, hingga sejumlah titik di dalam kota Singaraja,” ucapnya.
Sementara itu, rem truk blong hingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Kabupaten Tabanan. Kecelakaan yang terjadi di Jalan Nasional tepatnya di Pasar Baturiti, Tabanan yang membuat sejumlah kendaraan hancur pada Sabtu (12/7). Tidak ada korban jiwa akibat peristiewa tersebut. Namun, sempat membuat arus lalulintas terganggu karena ada empat mobil yang ditabrak.
Kasi Humas Polres Tabanan IPTU Gusti Made Berata yang dikonfirmasi Minggu (13/7) mengatakan kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Nasional jurusan Denpasar–Singaraja KM 45, tepatnya di sebelah timur Pasar Sayur Baturiti, tepatnya di Banjar Baturiti Kaja, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Diakui truk tronton bermuatan barang seberat 16 ton mengalami rem blong dan susah dikendalikan.
Akibatnya ada tiga mobil yang berada di depannya ditabrak hingga mengalami kerusakan parah. Tidak ada korban jiwa namun terjadi kerugian material, karena tiga mobil rusak termasuk truk yang menabrak.
Kecelakaan diketahui terjadi sekitar pukul 16.10 Wita. Saat itu, Truk tronton dengan jenis Isuzu GIGA warna putih-biru dengan nomor polisi DR 8618 AD yang dikemudikan oleh Sadli (53), warga Sumbawa, bersama seorang kernet bernama Firman Hulaimi Ardiansyah melaju seperti biasa.
Namun saat jaran turunan rem mendadak blong. Dia datang dari arah Singaraja menuju Denpasar. Sebelum blong, truk tersebut, saat melintas di dekat Restoran Tundra, truk sempat berhenti karena kondisi jalan macet. Namun saat kembali melaju, truk diketahui mengalami masalah pada sistem pengereman.
Meski pengemudi telah berusaha menggunakan rem tangan, laju truk tak terkendali dan terus melaju dengan kecepatan sekitar 40 km/jam. “Truk sempat menyalip sebuah kendaraan, lalu akhirnya menabrak tiga mobil di depannya,” ujar Iptu Gusti Made Brata.
Adapun mobil yang di tabrak yakni Toyota Rush hitam DK 1728 FBE yang dikemudikan Dody Widyana Mahayasa (49), warga Buleleng.
Selain itu Daihatsu Terios putih DK 1979 ACX, dikemudikan Wahyudi (38), asal Karangasem dan mobil Toyota Rush DK 71 LA, yang dikemudikan I Made Muniadania (46), anggota TNI asal Denpasar.
“Setelah menghantam ketiga mobil tersebut, pengemudi truk kemudian membanting setir ke kiri ke arah lahan kosong hingga truk terguling,” bebernya.
Akibat kejadian tersebut, ketiga mobil yang ditabrak mengalami kerusakan cukup parah. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam insiden ini.
Namun arus lalu lintas di jalur Denpasar–Singaraja sempat padat merayap akibat peristiwa tersebut. “Jajaran lantas Polres Tabanan dan Polsek Baturiti kemarin sudah melakukan pendataan dan menindaklanjuti masalah itu. Bahkan sudah melakukan olah TKP,” imbuhnya.
Lebih lanjut, AKP Bachtiar mengatakan, pihaknya meminta kendaraan sumbu tiga ke atas seperti truk tronton, agar tidak melintasi jalur Gitgit yang memiliki banyak tikungan tajam dan kontur jalan yang sempit.
Para sopir diarahkan melewati jalur Singaraja-Amlapura dengan kondisi medan jalan yang lebih aman dilalui kendaraan besar.
“Kami juga mengimbau bus-bus besar agar tidak menggunakan jalur Singaraja–Denpasar via Gitgit selama penutupan jalur utama masih berlangsung,” tandasnya.
Seperti diketahui, jalan raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di dekat pasar Bajera, Desa Selemadeg, Kabupaten Tabanan jebol akibat diguyur hujan pada Minggu (6/7). Kondisi itu sempat mempat membuat arus lalu lintas lumpuh total, sebelum dilakukan pengalihan arus lalu lintas.
Penyebabnya karena adanya gorong-gorong di bawah jembatan. Senderan gorong-gorong itu tergerus karena debit air yang besar sehingga membuat jalan di atasnya ikut tergerus.
Saat kejadian, sejumlah kendaraan dengan kapasitas besar diminta putar balik atau mencari jalur alternatif. Meski demikian perbaikan sudah langsung dilakukan pada Selasa 8 Juli 2025. (gus/mit/mer)

Muatan Kendaraan Besar Terpaksa Ditransfer
Arus lalu lintas di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kabupaten Jembrana terpantau lancar, Minggu (13/4). Dalam sepekan terakhir, arus lalu lintas yang dikenal sebagai jalur tengkorak ini cenderung landai.
Sebab, truk berkapasitas besar dan juga bus pariwisata yang biasanya memadati jalur ini sementara dialihkan menuju Singaraja akibat jalan jebol di Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.
Menurut pantauan dan informasi yang diperoleh Tribun Bali, belum ada titik kemacetan yang terjadi di wilayah Kabupaten Jembrana setelah ditutupnya akses utama di Tabanan dampak jalan jebol di depan Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan pekan lalu.
Sebab, petugas dari Satlantas Polres Jembrana dan Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk telah melakukan antisipasi dengan mengimbau para truk besar untuk mengalihkan jalurnya ke Buleleng dan mentransfer barang muatan truk kapasitas besar ke yang lebih kecil. Karena muatan ditransfer, untuk sementara truk menggunakan areal Terminal Kargo Gilimanuk untuk parkir.
“Sudah mulai (transfer muatan) sejak pekan lalu. Truk sementara ada yang parkir juga di terminal Kargo Gilimanuk,” ungkap Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Arya Agung Arjana Putra saat dikonfirmasi, Minggu (13/7).
Sementara itu secara terpisah, Pengawas Satuan Pelaksana (Wasatpel) UPPKB Cekik, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengakui hingga saat ini masih ada truk berkapasitas besar yang parkir di halaman kantornya.
Namun, sebagian kendaraan juga memilih untuk mentransfer muatannya ke kendaraan lebih kecil agar lebih aman melangsungkan perjalanan ke Denpasar lewat jalur alternatif.
“Masih ada, dan juga sudah mulai ada yang langsir muatannya. Mungkin untuk keamanan selama perjalanan menuju Denpasar lewat jalur alternatif,” jelasnya.
Kepolisian sebelumnya mengimbau kepada para sopir truk agar barang dari kendaraan besar sekelas tronton dan sejenisnya untuk mentransfer bawaannya ke kendaraan yang lebih kecil. Hal ini untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi.
Mengingat, kendaraan yang dialihkan ke Singaraja bakal melalui medan yang berbeda dengan jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. Terutama ketika melintas di jalur Gitgit maupun tanjakan di wilayah Bedugul.
Sejak pekan lalu, kendaraan besar yang mengangkut muatan tidak urgent (bukan bahan pokok) diarahkan parkir sementara di kantong parkir yang disediakan seperti areal Terminal Kargo Gilimanuk serta kantor jembatan timbang Cekik Gilimanuk.
Sebab, proses perbaikan jalan jebol di Tabanan diprediksi bakal memakan waktu hingga 2-3 Minggu ke depan. Pihaknya juga sudah mengimbau kepada para sopir untuk menunda pengiriman barang yang bersifat kurang urgent.
“Bila muatan urgent agar melakukan langsir atau transfer muatan ke kendaraan yang lebih kecil atau kendaraan yang memungkinkan melewati jalur alternatif dengan aman dan lancer,” tandasnya. (mpa)
RUSAK Jalan Tuju Air Terjun Viral di Bali, Gelontorkan Rp2,7 M, Perbaikan Jalan Sekumpul Rampung |
![]() |
---|
3 Jalan di Kuta Akan Diperbaiki, Tidak Diperhatikan Sejak 1998 |
![]() |
---|
MIRIS 3 Ruas Jalan di Legian Belum Tersentuh Aspal, Padahal di Badung Pusat Pariwisata! |
![]() |
---|
RAWAN Jebol Jalur Klungkung-Gianyar, Mahendra: Kalau Dibiarkan, Rusaknya Semakin Parah |
![]() |
---|
TRUK Terguling Hingga Kecelakaan Fatal Terjadi Buntut Jalan Bajera Jebol, Akhirnya Dibuka Lagi Sabtu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.