Berita Klungkung

Dispar Kewalahan Pungut Retribusi di Nusa Penida, Ditarget PAD Rp40 Miliar dari Sektor Pariwisata

Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung sampai saat ini masih kewalahan dalam melakukan pungutan ritribusi terhadap wisatawan

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
RETRIBUSI - Situasi di pos pungutan retribusi masuk ke kawasan Nusa Penida, Klungkung, Bali beberapa waktu lalu. 

Dispar Kewalahan Pungut Retribusi di Nusa Penida, Ditarget PAD Rp40 Miliar dari Sektor Pariwisata

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung sampai saat ini masih kewalahan dalam melakukan pungutan ritribusi terhadap wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida.

Padahal tahun ini Dinas Pariwisata Klungkung tahun ini ditargetkan meraup Rp40 Miliar dari retribusi sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung Ni Made Sulistiawati mengatakan, sistem pemungutan retribusi kepada wisatawan ke Nusa Penida masih menjadi tantangan baginya. 

Baca juga: Dugaan Proyek Fiktif Dispar Klungkung, Tipikor Polres Lakukan Pengecekan ke Nusa Penida

Walaupun diakuinya sudah menerapkan sistem pungutan online melalui aplikasi dan pembayaran dengan QRIS, namun jumlahnya masih minim.

"Sampai ini masih banyak yang pakai sistem manual. Mungkin ke depan sosialisaisi untuk pembayaran secara online ini akan lebih kami gencarkan," ujar Kadispar Klungkung, Ni Made Sulistiawati, Senin (14/7/2025).

Menurutnya saat ini ada sebanyak 35 petugas pemungutan retribusi di pintu masuk Nusa Penida.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pengabenan Kadek Oka di Klungkung, Sosok Pekerja Keras Itu Telah Pergi

Jumlah itu terbagi dalam 2 shift dan tersebar di sejumpah pintu masuk di Nusa Penida.

Misalnya di Pos Pelabuhan Sampalan, Pos Pelabuhan Buyuk, Pos Toya Pakeh, dan di Destinasi Wisata Devil Tears di Lembongan.

"Dengan jumlah petugas itu, kami masih kelimpungan. Terutama di jam-jam padat saat penumpang turun dari pelabuhan," jelas Ni Made Sulistiawati.

Baca juga: Dugaan Proyek Fiktif Dispar Klungkung, Tipikor Polres Lakukan Pengecekan ke Nusa Penida

Sehingga ke depan ia ingin memaksimalkan sistem retribusi online, bekerja sama dengan pihak ketiga.

Saat ini masih dalam penjajakan kerjasama, dengan tujuan menekekan potensi-potensi kebocoran retribusi.

"Ini tantangan bagi kami, harus sebisa mungkin menekan kebocoran retribusi. Apalagi tahun ini Dinas Pariwisata ditargetkan retribusi mencapai Rp40 miliar," jelasnya.

Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang target PAD untuk Klungkung dari sektor pariwisata mencapai Rp30 Miliar.

Baca juga: Astungkara Pak Dek Sudah Pulang ke Rumah, Suasana Haru saat Jenazah Kadek Oka Tiba di Klungkung Bali

"Tahun lalu realisasinya Rp31 Miliar. Untuk tahun ini selain target retribusi mencapai Rp40 Miliar, kami juga targetkan kunjungan wisatawan 2,5 juta setahun," jelasnya.

Sementara untuk wisatawan kunjungan ke Klungkung, didominasi wisatawan India, Tiongkok, dan Australia. (*)

 

Berita lainnya di Dinas Pariwisata Klungkung

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved