Sampah di Bali

Wawali Sebut Sungai di Denpasar Sering Dipenuhi Sampah, Desa & Kelurahan Diminta Turun Setiap Jumat

Terkait hal ini, pihaknya menerjunkan desa dan kelurahan untuk ikut melakukan pembersihan sungai setiap Jumat.

ISTIMEWA/PUPR KOTA DENPASAR
PEMBERSIHAN – Para pegawai dari Dinas PUPR Kota Denpasar melakukan pembersihan sampah di sungai yang mengalir melewati Kota Denpasar, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Belakangan ini, sungai di Denpasar sering dipenuhi sampah. Kondisi ini juga diakui oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.

“Kondisi sungai-sungai di Kota Denpasar akhir-akhir ini selalu dipenuhi sampah. Kami selalu mengingatkan semua, agar menjaga lingkungan kita,” kata Arya Wibawa.

Terkait hal ini, pihaknya menerjunkan desa dan kelurahan untuk ikut melakukan pembersihan sungai setiap Jumat.

“Fokus setiap hari Jumat kami minta desa kelurahan turun bersama masyarakat yang dikoordinir OPD (Organisasi Perangkat Daerah) binaan untuk membersihkan sungai di wilayah-wilayah desa atau kelurahan,” paparnya.

Pihaknya pun melakukan evaluasi kegiatan desa atau kelurahan. Yang biasanya melakukan pembersihan di sekitar kantor lurah dan desa, sekarang menyasar sungai.

“Selain pembersihan sungai, juga penanaman pohon di ruang-ruang terbuka yang bisa dilakukan penanaman,” paparnya.

Baca juga: Kronologi Rumah & Uang Rp 7 Juta Ketut W di Busungbiu Buleleng Hangus Dilalap Api

Baca juga: 72 NYAWA Melayang 2024, Polres Jembrana Kerahkan 94 Personel, 9 Sasaran Prioritas Patuh Agung 2025

Dari data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar, dalam sehari ada 25,42 ton sampah yang diangkut dari 9 sungai yang mengalir di wilayah Kota Denpasar.

Dari jumlah itu, setengahnya adalah sampah anorganik seperti botol, plastik, bahkan pembalut wanita dan pampers.

Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kota Denpasar, Gandhi Dananjaya Suarka mengatakan, ada 9 sungai yang melewati Kota Denpasar dan bermuara ke laut. Sembilan sungai ini yakni Sungai Badung yang menuju Waduk Muara, Sungai Ayung menuju Pantai Padanggalak, Sungai Mati menuju Pantai Kuta.

Kemudian Sungai Loloan menuju Pantai Sanur, Sungai Ngenjung menuju Pantai Sidakarya, Sungai Punggawa menuju Pantai Suwung. Lalu ada Sungai Rangda menuju Pantai Suwung, Sungai Pekaseh menuju Pantai Suwung dan Sungai Pemogan menuju Pantai Pemogan. “Semua sungai itu ada trash track di hilir dan jaring sampah di Tengah,” katanya.

Dari 9 sungai yang melewati Kota Denpasar tersebut, sampah yang berasal dari hulu rata-rata dua unit truk. Dan masing-masing truk berkapasitas 4 meter kubik.

Sehingga total per sungai menghasilkan sampah 8 meter kubik per hari. “Untuk 9 sungai totalnya adalah 72 meter kubik. Apabila dikonversi ke ton menjadi 25,42 ton. Itu yang dibersihkan oleh pasukan biru dari PUPR Denpasar,” kata Gandhi.

Total Sampah Sungai yang tertampung di trashtrack sungai Kota Denpasar 25,42 ton per hari. Gandhi Dananjaya menambahkan, sampah yang mendominasi adalah 50 persen adalah sampah organik seperti daun dan sisa makanan.

Kemudian 40 persen adalah sampah anorganik seperti botol blastik, kresek, kaleng dan sejenisnya. Serta 10 persen adalah residu seperi pampers, pembalut wanita, sachet dan sejenisnya.

Terkait kondisi ini, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat Kota Denpasar agar tidak membuang sampah ke sungai atau saluran drainase.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved