LRT di Bali

Apa Kabar Megaproyek LRT Bali? Menghilang Usai Ari Askhara Mundur, Ini Kata Giri Prasta

Usai I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara, menyatakan mundur dari keterlibatannya dalam proyek Bali Urban Subway

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta 

Apa Kabar Megaproyek LRT Bali? Menghilang Usai Ari Askhara Mundur, Ini Kata Giri Prasta

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Usai I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara, menyatakan mundur dari keterlibatannya dalam proyek Bali Urban Subway atau kereta cepat di Bali, kelanjutan proyek tersebut hingga kini belum jelas.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, memastikan bahwa proyek transportasi massal berbasis rel tersebut tetap menjadi prioritas, meskipun Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Ari Askhara telah mundur. 

Baca juga: DEAL! Aset Tanah Hary Tanoesoedibjo untuk LRT di Bali, Samsi Sebut Ada Jalur Kereta Sampai Tabanan

"Nanti akan kita koordinasikan. Itu salah satu alternatif yang bagus sekali."

"Dan sekarang kan dengan adanya Danantara dengan ada janjinya antara ini mengkomunikasikan juga tentang MRT."

"Entah siapa yang nanti akan mengambil itu kan keputusan daripada bisnis to bisnis," jelas, Giri Prasta pada, Selasa 15 Juli 2025. 

Baca juga: Pemprov Bali Hargai Kritik Jokowi! Pembangunan LRT/MRT Banyak Habiskan Anggaran

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali, termasuk dirinya sebagai Wakil Gubernur, akan menyampaikan perkembangan proyek tersebut langsung kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk mendapat persetujuan dan arah kebijakan.

"Kami sebagai pemerintah, apalagi sebagai wakil gubernur, akan menyampaikan kepada Pak Gubernur. Kalau sudah beliau oke, setuju, kita jalan. Saya kira transportasi ini penting," imbuhnya.

Baca juga: Calon Menhub Pemerintahan Prabowo-Gibran Kunjungi Bali, Bahas Kelanjutan Pembangunan LRT

Lebih lanjut, Giri Prasta menyinggung pentingnya integrasi sistem transportasi di Bali, tidak hanya melalui darat tetapi juga laut.

Ia memaparkan gagasan tentang tol laut, bukan dalam bentuk jalan fisik di atas laut, melainkan layanan transportasi laut berbasis kapal modern yang menghubungkan berbagai titik strategis di Bali.

"Termasuk tol laut loh, bukan yang mati saja. Artinya begini, kalau kita berbicara masih tol laut itu, bukan kita membuat jalan di laut, tidak."

Baca juga: Bali Dapat Peringatan dari Jokowi, Pembangunan LRT/MRT Banyak Habiskan Anggaran, Ini Respon Pemprov

"Artinya tol laut itu ada sarana prasarana boat besar atau kecil yang berkualitas bagus."

"Misalkan turun dari Bandara Ngurah Rai, dia tidak lagi ke jalan aspal. Dia langsung dari boat ini misalkan ke Canggu, ke Seminyak. Kan tidak lagi menggunakan fasilitas jalan raya," ujarnya.

Menurutnya, konsep tol laut ini juga bisa mendukung pengembangan kawasan-kawasan wisata baru seperti Amed di Karangasem.

"Misalkan nanti di Amed, nah misalkan kita akan mengembangkan Amed, Karang Asem. Dari bandara dia harus ada tol lautnya ini langsung ke Amed, bukan pakai jalan darat," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved