Kecelakaan di Buleleng
Kecelakaan Truk Molen di Buleleng Bali, Pemdes Berharap Patung yang Ditabrak Dibangun Kembali
Gede Pariadnyana menyampaikan, pembangunan kembali patung di lokasi tersebut sudah diusulkan ke Gubernur Bali.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Insiden truk molen yang mengalami rem blong di Kubutambahan pada Senin 30 Juni 2025 lalu, mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa patung Ganesha.
Pihak desa berharap, Pemerintah Provinsi segera kembali membangun patung di pertigaan jalan itu.
Untuk diketahui, patung yang dibangun di pertigaan jalan ini sebelumnya berupa Patung Ganapati, atau Ganesha.
Patung ini dibangun pada tahun 2008 dengan anggaran senilai Rp200 juta.
Baca juga: Kasus Kecelakaan Maut Truk Molen di Kubutambahan Bali, Supandi Terancam 6 Tahun Kurungan
Perbekel Desa Kubutambahan, Gede Pariadnyana menyampaikan, pembangunan kembali patung di lokasi tersebut sudah diusulkan ke Gubernur Bali.
Ini dikarenakan aset patung tersebut merupakan kewenangan provinsi.
"Kami sudah ketemu dengan Gubernur, dan sedang menunggu waktu untuk menghadap Wakil Gubernur juga," ucapnya, Rabu 16 Juli 2025.
Di lokasi itu memang wajib ada patung pengganti. Bukan karena alasan mistis, menurut Pariadnyana lebih dikarenakan alasan kelancaran lalu lintas.
Sedangkan wujud patung yang akan dibangun, Pariadnyana menyerahkan sepenuhnya pada pihak provinsi.
Kendati pihaknya tak memungkiri banyak aspirasi dari masyarakat mengenai wujud patung pengganti ini.
Kata Pariadnyana, beberapa warga menyuarakan keinginan agar dibangun Patung Singa Murti, adapula yang mengusulkan Patung Dewa Wisnu Kencana.
Namun, ada juga yang berharap agar dikembalikan ke bentuk semula, yakni Patung Ganapati.
"Memang masih ada pro dan kontra. Tapi kami serahkan sepenuhnya ke provinsi, sesuai kemampuan keuangan pemerintah. Asalkan patung itu diperkuat dan diperkokoh," imbuhnya.
Pariadnyana menambahkan hingga saat ini belum ada ganti rugi dari pihak pengusaha pemilik truk molen yang menabrak patung tersebut. Namun, menurutnya hal itu menjadi urusan antara pihak perusahaan dengan pemerintah daerah.
"Saat ini kondisi di sekitar patung masih dipasangi garis polisi dan barier. Sedangkan sisa-sisa bangunan yang hancur sudah dibersihkan," tandasnya. (mer)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.