Bisnis
DRIVER Online di Bali, Nyatakan Sikap Dukung Komisi 20 Persen, Order Jalan dan Mitra Aktif Didengar
Ribuan driver ojek dan mobil online di Bali, yang tergabung dalam sejumlah komunitas resmi menyampaikan sikap terkait pemotongan komisi 20 persen.
TRIBUN-BALI.COM - Setelah aksi 177 yang dilakukan di Monas, mulai muncul banyak komunitas ojol lainnya yang berani menyuarakan bahwa mereka tidak sepakat dengan opini yang beredar selama ini yaitu komisi harus turun dari 20 persen menjadi 10 persen.
Ribuan driver ojek dan mobil online di Bali, yang tergabung dalam sejumlah komunitas resmi menyampaikan
sikap terkait isu pemotongan komisi 20 persen dari aplikator.
Dalam pernyataan terbuka yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan, mereka menyatakan bahwa potongan tersebut bukan menjadi masalah selama sistem layanan berjalan dengan baik, order tetap
tersedia, dan penghasilan masih bisa diraih secara layak.
Pernyataan tersebut disampaikan secara kolektif oleh delapan komunitas driver online di Bali, yakni Gabungan Raider Anak Dewata, Srikandi Bali, Sahabat Grab Bali, Komunitas Rider Badak Agung, Gacor Community, FGB Bali, Drone Community, dan Bikers Online Sejati - Denpasar.
Baca juga: MAUT Acara Makan Gratis! 3 Orang Tewas, Rangkaian Pernikahan Anak Kang Dedi, 1 Korban Anak 8 Tahun
Baca juga: KEDUA Pelaku Pencurian Velg dan Ban di Parkir Gedung Bandara Ngurah Terungkap dari Rekaman CCTV!
Para ketua komunitas menyampaikan, bahwa suara para mitra aktif yang setiap hari bekerja di lapangan harus menjadi perhatian utama dalam pengambilan kebijakan transportasi online nasional.
“Kami para driver online Bali masih bisa menerima potongan komisi 20 persen, selama order tetap ada dan sistem berjalan normal. Yang kami butuhkan adalah kepastian untuk tetap bisa bekerja,” ujar Aldy, Ketua Komunitas Grande, mewakili Gabungan Raider Anak Dewata.
Menurut Aldy, para driver memahami bahwa platform digital membutuhkan biaya operasional dan pengembangan yang sebagian ditutupi dari potongan komisi.
Namun ia menekankan bahwa kenyamanan, dan keberlanjutan kerja mitra tetap menjadi prioritas yang
tidak bisa diabaikan.
Sementara itu, Mery Cahaya, Ketua Srikandi Bali komunitas driver perempuan online di Bali menyampaikan bahwa para mitra perempuan pun memiliki semangat kerja yang sama dan sangat terbantu oleh sistem yang telah berjalan.
“Kami merasa terbantu oleh fitur-fitur aplikator seperti perlindungan kecelakaan, layanan pelanggan, dan berbagai bentuk dukungan lain. Kami ingin terus bekerja dalam ekosistem yang stabil,” ujarnya.
Herman Mantos, perwakilan dari komunitas Sahabat Grab Bali, mengingatkan bahwa kebijakan yang didasarkan pada suara dari pihak yang sudah tidak aktif sebagai driver justru bisa menimbulkan kegaduhan dan kesalahpahaman.
“Kami yang masih aktif di jalan paham kondisi lapangan sesungguhnya. Jangan sampai suara kami tenggelam karena opini yang tidak merepresentasikan realitas kerja driver saat ini,” katanya.
Senada dengan itu, Sugianto dari Komunitas Rider Badak Agung menyampaikan bahwa pihaknya tidak menolak perubahan, namun berharap setiap kebijakan lahir dari dialog terbuka dan data nyata dari lapangan.
“Kami tidak anti perubahan, tapi harus berdasarkan kajian matang dan aspirasi nyata dari para mitra aktif.”
Perwakilan komunitas lainnya, seperti Herrian dari Gacor Community, Suryadi dari FGB Bali, Alfonsius dari Drone Community dan Arief Setyo dari Bikers Online Sejati - Denpasar juga menegaskan pentingnya keberlanjutan kerja dan iklim kemitraan yang sehat.
OKUPANSI Mal di Kisaran 75Persen, Bisnis Pusat Perbelanjaan Moderat, Dampak Masuknya Investasi Asing |
![]() |
---|
PUTUS Rantai Kemiskinan, BPJS Ketenagakerjaan Banuspa dan Pemrov Papua Selatan Teken MoU Jamsostek! |
![]() |
---|
HARGA Beras Tembus Rp15.500 Per Kg, Zulhas Sebut Terus Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Pengembangan AI di 9 Kota Termasuk Bali, Begini Cara Telkom Melakukannya |
![]() |
---|
ANDRE Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.