Kisah Inspiratif
KISAH Petinju Muda Bali "Pretty Boy" Raih Sabuk WBC, Kondisi Sakit, Surya Dharma Akhirnya Menang TKO
Kemenangan Surya sempat menjadi viral di media sosial, terutama karena insiden tidak menyebut nama pelatih saat sambutan juaranya.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Petinju muda Buleleng, Bali, I Ketut Surya Dharma Adnyana (20), menorehkan tinta emas sebagai putra daerah pertama yang sukses membawa pulang sabuk WBC (World Boxing Council) Youth Champion Asia.
Atlet asal Kecamatan Busungbiu ini meraih gelar WBC Youth Champion Asia dalam pertandingan Byon Combat 5 di Tennis Indoor Senayan Jakarta, pada (28/7) lalu.
Meski bertarung dalam kondisi sakit, Surya berhasil menang TKO di ronde pertama atas lawannya asal Thailand, Puriwat Taosuwat. Petinju berjuluk “Pretty Boy” itu kini siap melangkah ke level dunia.
“Awalnya tidak ada target menang KO karena saya sakit dari pagi. Tapi saya sudah berpikir kalau sampai di ronde ketiga saya sadar kalau terus lanjut. Saya bisa kalah karena nggak bisa napas. Jadi saya nothing to lose saja, mau tidak mau harus KO. Jadi putar otak mengeluarkan full power untuk KO lawan,” ungkap Surya dalam Podcast dengan Tribun Bali beberapa hari lalu. “Sebenarnya ada rasa keraguan, ini perebutan sabuk bergengsi, lawan saya punya jam terbang lebih tinggi, sudah 12 kali, waktu itu saya baru 2 kali,” kata dia.
Baca juga: SEGINI Tarif, Nyaman & Lebih Cepat dari Jalur Darat, Kapal Cepat Express Bahari 1F Resmi Beroperasi
Baca juga: Saat Parkir Tiba-Tiba Keluarkan Api, Motor Rombong Bakso Terbakar di Klungkung
Dari hobi, perjalanan Surya di dunia tinju profesional bermula dua tahun lalu. Mulanya iseng ikut latihan dan sparing. Namun setelah menang dalam pertandingan pertama, semangat tanding muncul dalam dirinya.
“Saya dulu ikut Taekwondo dari TK sampai SMA, lalu sempat menggeluti kick boxing, Muay Thai, dan akhirnya nyaman di tinju. Dari situlah saya serius,” ujarnya.
Kini gaya bertanding Surya Darma juga semakin dewasa dengan mengedepankan strategi, teknik dan taktik tidak seperti awal masa transisinya di dunia amatir ke profesional. Bagi Surya pertarungan paling berkesan adalah saat Byon Combat 3 melawan petinju asal Malaysia karena lawan tahan pukul.
Setelah menjadi juara WBC, Surya kini harus memikirkan strategi mempertahankan sabuk WBC yang diraihnya dalam pertandingan bulan Agustus 2025 mendatang. Untuk target jangka panjang, Surya yang saat ini baru menginjak 20 tahun ini bisa bawa pulang sabuk-sabuk lainnya tidak hanya gelar WBC.
“Harapannya bisa jadi salah satu orang Bali yang bisa tembus bukan cuma Asia tapi dunia. Yang pasti ke depan disiplin latihan dan berserah kepada Tuhan,” ucapnya.
Ia terus berlatih keras untuk ke depannya bakal bertemu lawan lebih berat yang menanti di depannya. Surya sudah terjun dalam 10 kali pertandingan level amatir dengan hanya 1 kali kekalahan, serta di level profesional sudah terjun dari 3 pertandingan yang mampu disapu bersih sejak tahun lalu.
Surya sehari-hari berlatih di Sasana Darmawan Klub diasah oleh Pelatihnya Forlan Rivaldo yang juga memberinya julukan “Pretty Boy”, terinspirasi dari wajahnya yang rupawan dan gaya bertarung yang teknikal serta menghibur.
Menyoal julukan Preety Boy, Surya mengaku sempat kurang sreg karena dinilainya tidak terlalu merujuk kegarangan di ring tinju, akan tetapi di balik itu ternyata terselip makna yang dalam dari sang pelatih.
“Yang kasih julukan Coach Forlan. Awalnya saya mikir masa preety. Dulu sempat ada nama julukan yang ingin saya pakai, cuma Coach Forlan bilang sudah Preety Boy saja. Ada sedikit penolakan, tetapi akhirnya sampai sekarang terpakai dan menjadi branding saya,” bebernya.
“Tinju itu bukan cuma soal pukulan. Ada unsur entertainment. Saya memang punya gaya bertarung yang eksentrik, dan itu muncul dari diri sendiri,” imbuh jebolan SMAN 1 Denpasar ini.
Kemenangan Surya sempat menjadi viral di media sosial, terutama karena insiden tidak menyebut nama pelatih saat sambutan juaranya. Namun Surya menanggapinya dewasa.
KISAH Pertemuan Ayah &Ibu Soekarno, Perkuat Narasi Sejarah Lokal, 5 Abad SD 1 Paket Agung Jadi Saksi |
![]() |
---|
KISAH Agung Ketut Rai Setelah Viral Single Timpal Sirep, Dulu Buat Batako, Kini Ajik Akari Manggung |
![]() |
---|
MENDIANG Suka Bantu Orang Kurang Mampu, Penata Rias Legenda Bali Ayu Ketut Agung Berpulang |
![]() |
---|
KISAH Sabri Tentang Karir, Jabatan dan Tantangannya di Telkom, Sepatu Baru Menggoda, Selanjutnya? |
![]() |
---|
KISAH Anak Nelayan dari Buleleng Tembus ITB Via Jalur Prestasi, Dea Bantu Ibu Jualan & Jaga Adiknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.