Penata Rias Legend Bali Meninggal
Mengenang Mendiang Ayu Ketut Agung, Ketua Puskor Hindunesia: Mendiang Suka Bantu Orang Kurang Mampu
Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Agung sekaligus tokoh penata rias Bali, A.A Ayu Ketut Agung berpulang, Selasa (22/7) pukul 20.30 Wita.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ady Sucipto
Mendiang Suka Bantu Orang Kurang Mampu, Mengenang Penata Rias Legenda Bali Ayu Ketut Agung Berpulang
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Agung sekaligus tokoh penata rias Bali, A.A Ayu Ketut Agung berpulang, Selasa (22/7) pukul 20.30 Wita.
Kabar duka ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) Ida Bagus Ketut Susena sekaligus kerabat terdekat mendiang.
Kepada Tribun Bali, Susena mengisahkan, Agung merupakan salah satu sosok pelayan umat yang banyak memberikan program pemberdayaan terutama di keahliannya sebagai ahli tatarias dan ahli busana.
Baca juga: Era Baru Johnny Jansen Siap Maksimalkan The Young Gun Bali United, Singgung Soal Made Tito
Sejak tahun 2007, Agung sudah banyak berkontribusi untuk kegiatan khususnya di Puskor Hindu setiap kali terdapat program pemberdayaan ke luar daerah maupun di Bali, atau dimanapun asal tidak berbenturan dengan jadwalnya, Agung akan siap membantu tanpa dibayar dengan mengerahkan tenaga yang maksimal.
“Kemudian, Beliau juga selalu memberikan akses keterampilan kepada umat Hindu yang kurang mampu sudah banyak Beliau hasilkan, orang-orang yang berdiri dari kursusnya, terutama di kursus kecantikan dan tatarias sudah tersebar hampir di seluruh Indonesia, karena mereka diajarkan praktik, teori dan lain sebagainya oleh Beliau itu bisa mandiri,” jelas Susena, Rabu (23/7).
Selain itu, Agung juga acapkali membantu orang kurang mampu untuk tetap dapat berdaya, hal itu pun membuat Puskor Indonesia sangat merasa kehilangan karena banyak program ke depannya yang sudah dirancang bersama Agung untuk disinergikan.
“Itu janji beliau dulu, kita benar-benar kaget dan terus terang saya pribadi tidak mendengar beliau sakit, terakhir kita komunikasi Tahun 2024 waktu ada Sewaka Dharma, pelayanan keumatan di Banjar Tarukan, Desa Pejeng Kaja.
Beliau sangat-sangat totalitas disana memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK, itu terakhir yang kami lakukan bersama sebagai kolaborasi,” imbuhnya.
Jam terbang Agung saat menjadi penata rias sangat luar biasa, walaupun kata Susena terkadang almarhumah sering mengeluh pusing, Puskor mengerti sekali bahwa beliau memiliki keterbatasan dari sisi gerak fisik namun semangatnya luar biasa.
Susena pun kembali mengingat sebelum tahun 2007 ia pernah bersama Agung menjadi juri pada perlombaan Jegeg Bagus, selama 6 tahun Susena dan Agung berkeliling seluruh Bali dengan bayaran pada saat itu sangat murah.
“Karena kita mengabdi jadi saya mewakili pemuda dan kebudayaan waktu itu kemudian Beliau dari sisi beauty-nya. Biasanya Beliau kalau saya WA pasti balas dan bilang Tiang siap ngayah tu (saya siap membantu Putu, -red) Jadi tumben tidak pernah bales WA mungkin sibuk Beliau,” tutupnya. (sar)
Baca juga: Hendak Transaksi di Lahan Kosong, WR Tak Bisa Berkelit Saat Diamankan Polres Buleleng
Jadi Penata Rias Dua Ibu Negara
Untuk upacara kematian Bali, Susena menerangkan dari kabar terakhir pihak keluarga masih melakukan perundingan bersama. Ibu Agung, sapaan akrab beliau membuka kursus sejak tahun 1982 sampai dengan sekarang.
Berkat keahlian serta pengalaman beliau di bidang Tata Rias Bali, beliau dipercaya untuk mendandani Ibu Negara alm. Ani Yudhoyono selama sepuluh tahun berturut-turut pada perhelatan Pesta Kesenian Bali.
Selain itu juga Ibu Agung dipercaya untuk mendandani Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan para istri Menteri Kabinet Kerja Indonesia Maju dalam acara-acara kenegaraan yang diadakan di Bali. (sar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.