Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar
SEGINI Tarif, Nyaman & Lebih Cepat dari Jalur Darat, Kapal Cepat Express Bahari 1F Resmi Beroperasi
Penyeberangan perdana ini membawa sebanyak 75 penumpang, terdiri dari warga lokal hingga wisatawan mancanegara.
“Selama ini jalur laut Banyuwangi–Denpasar belum tersedia. Maka kami mencoba membuka jalur baru yang hanya memakan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam dengan mesin berkapasitas besar. Ini jauh lebih cepat dibandingkan perjalanan darat,” jelas Ricky.
Ia menambahkan, pembukaan rute ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Banyuwangi dan Pemerintah Kota Denpasar. Selain sebagai moda transportasi baru, rute ini juga ditujukan untuk memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata, khususnya di wilayah Kelurahan Serangan.
“Tujuan kami bukan hanya sekadar mengantar penumpang, tetapi juga ingin berkontribusi dalam pengembangan kawasan wisata dan ekonomi di Serangan. Semakin banyak kunjungan, maka peluang usaha masyarakat sekitar juga akan tumbuh,” ujarnya.
Untuk tahap awal, Express Bahari baru mengoperasikan satu unit kapal. Evaluasi lebih lanjut akan dilakukan setelah uji coba rampung. Pada hari pertama, kapal mengangkut 75 penumpang dari Banyuwangi ke Denpasar.
Sementara penumpang dari Denpasar menuju Banyuwangi tercatat sebanyak 44 orang. Dengan penyeberangan ini, diharapkan Bali dan Banyuwangi semakin terkoneksi, mendukung mobilitas wisatawan, dan membuka potensi ekonomi baru di jalur laut selatan.
Beroperasinya Kapal Express Bahari juga dikatakan mampu mengurangi beban jalan darat Denpasar-Gilimanuk. Rute laut langsung antar dua kota ini juga dinilai membuka peluang besar dalam pengembangan pariwisata, khususnya di kawasan Pulau Serangan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, menyampaikan bahwa keberadaan layanan kapal cepat ini menjadi angin segar bagi konektivitas dua destinasi Denpasar dan Banyuwangi. “Kawah Ijen di Banyuwangi akan lebih mudah diakses. Sebaliknya, Bali yang kerap menggelar berbagai event juga akan semakin terkoneksi. Ini saling menguntungkan,” ujarnya.
Selain mempercepat akses wisata, kapal cepat ini juga diharapkan mendongkrak kunjungan ke Pulau Serangan yang kini tengah mengembangkan kampung kuliner. “Dengan adanya akses laut langsung, potensi pariwisata Serangan bisa lebih maksimal. Ini peluang besar untuk ekonomi local,” tambah Sriawan.
Dari aspek transportasi, kapal cepat ini menjadi alternatif yang efektif untuk mengurangi kepadatan di jalur darat. Sriawan mencontohkan, pada pelayaran perdana ini kapal membawa 75 penumpang.
“Kalau masing-masing bawa sepeda motor, itu sudah mengurangi 75 kendaraan dari jalan raya. Bayangkan kalau 400 penumpang,” paparnya.
Terkait kelayakan armada, Sriawan menyatakan kapal sudah memenuhi standar keamanan dengan fasilitas VIP, eksekutif, serta pengecekan keselamatan yang lengkap.
Untuk mendukung kenyamanan penumpang, pihaknya juga tengah menyiapkan fasilitas pelengkap di Pelabuhan Sira Angen. Seperti ruang tunggu dan akses keluar masuk yang lebih baik.
Tak hanya itu, kerja sama terpadu dengan masyarakat juga tengah dibangun. Warga sekitar telah menyiapkan kantong parkir di sekitar Pura Sakenan. Dishub Denpasar juga sudah berkoordinasi dengan angkutan sewa khusus dan tengah merancang penyediaan shuttle untuk menunjang konektivitas dari dan menuju pelabuhan. (sup)
Pangkas Jalur Macet ke Gilimanuk
Uji coba pelayaran perdana Kapal Cepat Express Bahari 1F rute Banyuwangi–Denpasar akan dimulai pada Rabu (23/7). Kapal ini dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Banyuwangi pukul 09.00 Wita dan tiba di Pelabuhan Serangan, Kota Denpasar, sekitar pukul 13.00 Wita.
Jadwal operasional harian Kapal Express Bahari telah dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan para pelancong. Kapal ini dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Banyuwangi pukul 09.00 Wita dan tiba di Pelabuhan Serangan, Kota Denpasar, sekitar pukul 11.30 Wita. Waktu tempuh kapal ini diklaim hanya 2,5 jam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.