Berita Jembrana
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Gunakan Hewan Kerbau, Kambing serta Ayam
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Gunakan Hewan Kerbau, Kambing serta Ayam
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pemerintah bersama ASDP Pelabuhan Gilimanuk serta pengusaha kapal bakal melaksanakan Upacara Mulang Pekelem di Selat Bali, Jumat 25 Juli 2025 besok.
Prosesi pakelem ini nantinya dipuput oleh tiga Sulinggih di Jembrana dengan sarana upakara hewan kerbau, kambing serta ayam.
Adalah prosesi ritual wujud syukur serta memohon keselamatan pelayaran lintas Ketapang-Gilimanuk pasca insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan selat Bali belum lama ini.
Untuk diketahui, proses pencarian terhadap korban insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya telah dihentikan Senin 23 Juli 2025 kemarin.
Baca juga: SANG Istri Histeris Lihat Suami Dihantam Innova, Jenazah Korban Kecelakaan Digotong Kanit Provost
Selama 20 hari pencarian korban, tercatat ada 49 orang yang ditemukan. Rinciannya, 30 orang ditemukan selamat dan 19 orang dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, prosesi ritual Mulang Pekelem ini memang dilaksanakan pasca terjadinya musibah atau insiden tenggelamnya salah satu kapal motor penumpang (KMP) di Selat Bali.
Pencarian kali ini berbeda tingkatkan dengan ritual rutin yang dilaksanakan desa adat setempat setiap tahunnya.
Baca juga: SELAMAT JALAN! Pemotor DK 5787 EF Disapu Truk Roda 6 Hingga Tewas, Sopir Kabur Usai Tabrak Lari
"Setiap tahun, pecaruan rutin dilakukan oleh Desa Adat saat sasih Kesanga atau menjelang Hari Suci Nyepi. Hanya saja, tingkatannya tidak seperti saat ini," kata Tony yang merupakan ketua panitia Karya Pecaruan Pakelem ini.
Dia menyebutkan, ritual Pakelem nanti bakal menggunakan sarana hewan seperti kerbau, kambing, ayam dan lainnya yang kemudian dilarung ke laut. Ritualnya akan dilaksanakan di Selat Bali sekitar areal Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk berdekatan dengan Pura Segara Gilimanuk.
"Besok (ritual) dipuput oleh Tiga Sulinggih," sebutnya.
Tony menyebutkan, prosesi mulang pakelem di Selat Bali digelar oleh pihak perusahaan dan pengelola penyeberangan ini merupakan yang pertama setelah hampir dasawarsa.
"Sekitar 9 tahun lalu dilakukan pakelem terakhir, setelah itu sempat dilaksanakan dari PLN namun terkait dengan jaringan kabel bawah laut di Selat Bali," katanya.
Dia berharap, dengan ritual proses Pecaruan Pakelem yang dilaksanakan pada pihak ini bisa memberikan keselamatan pelayaran di Selat Bali dan insiden seperti KMP Tunu Pratama Jaya tidak terulang lagi di kemudian hari.
"Selain sebagai wujud syukur, juga untuk memohon kesempatan pelayaran agar insiden serupa tak terulang lagi kedepannya," harapnya.
GAGAL NYALIP! Nadya Dihantam Mobil Komang di Jembrana, Tewas Setelah Keluhkan Bagian Perut |
![]() |
---|
GEBRAKAN Pangan Murah di Jembrana, Satu KTP Maksimal 10 Kilogram, Sediakan 14 Ton Beras |
![]() |
---|
SELAMAT JALAN Made Sami, Berpulang dengan Cara Tragis di Mendoyo Jembrana, Jenazah Hangus |
![]() |
---|
Jembrana Bali Bentuk Tim Khusus Percepatan Penanganan Rabies, Vaksinasi Jadi Langkah Awal |
![]() |
---|
Purwanto Terkejut Lihat Sapi Nyeberang, Banting Setir Hingga Hantam Pohon Perindang di Jembrana Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.