Sosok
Sosok Bos Cengkeh di Buleleng Bali, Kuburannya Digali karena Meninggal Tak Wajar
Kuburan Ketut Parmi, di Banjar Dinas Bululada, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali digali.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Kuburan Ketut Parmi, di Banjar Dinas Bululada, Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali digali.
Hal ini karena kematiannya dinilai tidak wajar.
Korban merupakan seorang lansia berusia 73 tahun yang disebut-sebut sebagai bos cengkeh di daerahnya.
Cengkeh merupakan komoditas yang bernilai tinggi sehingga biasanya bos cengkeh tingkat kekayaannya lumayan tinggi.
Terbukti barang-barang yang diambil pelaku dari kamar korban bernilai ratusan juta.
Di antaranya perhiasan emas dan uang tunai senilai Rp80 Juta.
Pelaku buruh serabutan berinisial SY yang nekat membunuh bos cengkeh, serta menguras harta bosnya, saat ini telah diamankan di Polres Buleleng.
Baca juga: KUBURAN Parmi Dibongkar, Jenazah Hendak Diperiksa, Dugaan Adanya Kekerasan di Sukasada Buleleng!
Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP I Gusti Nyoman Jaya Widura mengatakan, saat diamankan polisi menemukan beberapa barang berharga milik Ketut Parmi.
Seperti perhiasan emas hingga uang tunai. Pihak kepolisian juga masih melakukan penghitungan ulang sisa uang.
Sebab uang hasil curian sudah digunakan beberapa.
Baca juga: WARGA GEMPAR! Kuburan Ketut Parmi di Sukasada Buleleng Dibongkar, Terungkap Kronologi Pembunuhan
"Beberapa uang tunai juga sudah digunakan oleh pelaku. Mulai dari menebus motor, beli handphone, judi slot, foya-foya."
"Sedangkan indikasi uang digunakan untuk membeli narkoba, itu masih kita dalami. Kita belum bisa jawab lebih dalam terkait itu," jelasnya ditemui Kamis (24/7/2025).
Lebih lanjut diungkapkan, peristiwa tindak pidana pencurian dengan kekerasan ini terjadi pada hari Kamis (17/7/2025).
Kisaran waktunya sekitar pukul 02.30 hingga pukul 03.00 Wita.
AKP Widura menyebut, rumah yang ditinggali Ketut Parmi sejatinya juga dihuni oleh anggota keluarga lain.
Namun pada saat peristiwa ini terjadi, pihak keluarga lainnya sedang melayat ke rumah tetangga.
"Anggota keluarga yang lain sedang medelokan ke tetangga yang sedang berduka. Karena keluarga berpikir situasi di sekitar aman, sehingga gerbang tidak dikunci dan pintu belakang juga tidak dikunci," ucapnya.
Mirisnya, situasi ini justru dimanfaatkan oleh SY untuk melancarkan aksinya.
SY yang merupakan buruh serabutan di kebun cengkeh milik Ketut Parmi, mengetahui secara jelas kondisi rumah hingga nekat melakukan tindakan keji itu.
Apalagi kediaman SY masih satu Banjar dengan Ketut Parmi.
AKP Widura mengaku belum bisa menjawab sebagai pasti apa penyebab kematian Ketut Parmi.
Karenanya pada Kamis (24/7/2025) pihaknya melakukan ekshumasi atau penggalian kuburan.
"Ini tujuannya untuk bisa menguatkan betul yang bersangkutan meninggal tidak wajar," katanya.
Mengenai kerusakan di brankas tempat penyimpanan uang dan perhiasan emas, AKP Widura mengatakan tidak ada kerusakan.
Sebab brankas itu bisa dibuka menggunakan kunci. Lagi-lagi hal ini diketahui SY karena statusnya yang merupakan buruh serabutan.
"Karena dia serabutan, dia sudah tau situasinya. Brankas itu bisa dibuka pakai kunci, dan kuncinya juga disembunyikan dekat brankas," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Sosok
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.