Aktivitas Paralayang Diprotes, Dinilai Cemari Kawasan Pura, Ini Tanggapan Bupati Badung

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Aktivitas paralayang ramai di media sosial karena melintas di atas Pura Gunung Payung yang berlokasi di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Senin 4 Agustus 2025. 

Hal itu pun mendapat protes dari masyarakat karena dinilai sudah mencemari kawasan Pura.

Diketahui aktivitas paralayang di atas pura itu terjadi pada Minggu 3 Agustus 2025. 

Baca juga: Truk Sampah Berjejer di Depan Kantor Gubernur Bali, Puluhan Pengendara Truk Minta Solusi

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Bali, Niluh Putu Ary Pertami Djelantik juga mengeluhkan kejadian tersebut.

Keluhan itusempat diunggah di media sosialnya.

Pada postingan-nya, pihaknya meminta agar dilakukan penindakan tegas terkait dengan masalah itu, karena sudah melanggar kesucian pura.

Baca juga: Kejuaraan Surfing di Pantai Padang-Padang Bali, Dikuti 24 Peselancar Lokal dan Mancanegara

"Tindak tegas pemberi izin usaha paralayang yang melanggar kesucian pura. Jangan merendahkan diri, kita menjual pariwisata sampai sebegininya," tulisnya.

Dia pun meminta agar tidak merendahkan Bali, yang mengakibatkan mati dan menyalahi Bali.  

"Pariwisata memang jadi sumber devisa tapi gunakan hati nurani menjaga martabat tanah kelahiran kita," bebernya.

Baca juga: Penutupan TPA Suwung Tak Berdampak, Mirnawati: Gianyar Bali Sudah Memiliki TPA

Sementara menyikapi hal itu Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengakui akan menindaklanjuti masalah tersebut.

Pihaknya akan menugaskan Satpol PP Badung untuk mengecek usaha paralayang tersebut.

"Iya nanti coba saya koordinasikan ya. Coba kita sarankan agar tidak di atas pura, mungkin radiusnya nanti kita atur sedemikian rupa," ucapnya.

Baca juga: 3 Jalan di Kuta Akan Diperbaiki, Tidak Diperhatikan Sejak 1998

Pihaknya mengaku akan memanggil Satpol PP untuk mengecek dan untuk melakukan pengecekan paralayang.

"Bukan kita melarang, tapi kita atur radiusnya nanti," imbuhnya. (*)

Berita lainnya di Bupati Badung