Berita Bali
Diduga Menderita Sesak Napas, Syahroni Meninggal di Atas Kapal Saat Menuju Pelabuhan Ketapang
ayahnya sempat mengeluhkan sakit sesak napas saat bekerja di salah satu proyek di wilayah Sumbawa.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Warga asal Jawa Timur bernama Syahroni (55) meninggal dunia di atas kapal motor penumpang (KMP) Bontang Ekspres saat berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Senin 4 Agustus 2025 dini hari Wita.
Sebelum meninggal dunia, pria yang bekerja di proyek bangunan di Sumbawa ini sempat mengeluhkan sesak di dada beberapa hari sebelum kejadian.
Jenazah kemudian sudah dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan di Kalipuro, Banyuwangi.
Menurut informasi yang diperoleh, bermula dari Syahroni bersama anaknya Hamzah (23) yang semula bekerja sebagai kuli bangunan pada sebuah proyek di Sumbawa disarankan untuk pulang oleh mandornya untuk berobat karena sempat mengeluh sakit sesak napas kambuhan sejak beberapa hari.
Baca juga: TEWAS di Atas Kapal Saat Menuju Pelabuhan Ketapang, Syahroni Sempat Keluhkan Sesak Napas!
Kemudian, Minggu 3 Agustus sekitar pukul 04.00 Wita kemarin ayah dan anak tersebut berangkat dari Sumbawa dengan menumpangi Bus nomor polisi EA 7526 A.
Setibanya di Pelabuhan Gilimanuk, bus yang ditumpangi menyeberang menggunakan KMP Bontang Ekspres sekitar pukul 02.20 Wita menuju Pelabuhan Ketapang.
Setelah berada di tengah kapal, korban sempat menuju toilet. Namun setelah itu, Syahroni justru lemas dan pingsan.
Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan kepada ABK kapal dan dilanjutkan menginformasikan kepada Local Port Service (LPS) yang ada di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, bahwa ada penumpang yang pingsan dan membutuhkan ambulans segera.
Sehingga kapal KMP Bontang Express kembali bersandar ke Pelabuhan Gilimanuk dan tiba di Pelabuhan Gilimanuk.
"Crew kapal sempat memberikan penanganan awal seperti pemberian Oksigen Portable serta menandu penumpang yang pingsan ke Ambulans," jelas Kasat Polairud Polres Jembrana, AKP I Putu Suparta saat dikonfirmasi, Senin 4 Agustus 2025.
Dia melanjutkan, 10 menit kemudian KMP Bontang kemudian sandar dan korban diperiksa oleh petugas Balai Besar Karantina (BBKK) Denpasar Wilayah Gilimanuk dan dinyatakan korban sudah meninggal dunia.
"Setelah dilakukan cek fisik oleh petugas dari Balai Karantina, korban dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya. (mpa)
Keluarga Memohon Bantuan Pemulangan
Sementara itu, sesuai keterangan dari anaknya, Hamzah, ayahnya sempat mengeluhkan sakit sesak napas saat bekerja di salah satu proyek di wilayah Sumbawa.
Sehingga disarankan untuk pulang berobat ke kampung halamannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.